Kenali Jenis Maag Anda Sebelum Berpuasa [mims]

Kenali Jenis Maag Anda Sebelum Berpuasa

PinkKorset.com, Jakarta – Ternyata, tidak semua penderita maag bisa melakukan ibadah puasa.  

Masalah maag selalu mengemuka setiap bulan Ramadan. Terutama karena lambung dituntut berpuasa selama belasan jam dalam sebulan penuh.

Pada saat berpuasa, terutama 6-8 jam pertama, perut yang kosong akan memicu peningkatan asam lambung, yang dapat menyebabkan gejala sakit maag. Kondisi ini biasanya berlangsung hanya pada satu pekan pertama, dengan kemungkinan hilang pada pekan berikutnya.

Pada orang yang sehat, keadaan ini dapat diatasi dengan pilihan makan yang tepat saat berbuka dan sahur, serta melakukan kegiatan yang tidak menyebabkan peningkatan udara dan asam di lambung.

Sedangkan pada mereka yang memiliki kelainan organik, puasa akan memperberat kondisi sakit lambung jika tidak diobati dengan tepat.

Spesialis Penyakit Dalam, Dr. Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB mengatakan, hal itulah yang menjadi alasan pentingnya memeriksakan kondisi tubuh sebelum berpuasa. ”Jika sakit lambungnya diobati, penderita maag dapat melakukan ibadah puasa seperti orang normal lainnya,”ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.

Menurutnya, sakit maag atau dispepsia umumnya dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu sakit maag fungsional dan sakit maag organik. Kepastian pembagian ini dilakukan dengan alat yang disebut endoskopi.

Dispepsia fungsional terjadi apabila pada pemeriksaan endoskopi tidak didapatkan kelainan secara anatomi.

Sedangkan dispepsia organik terlihat adanya kelainan secara anatomi. Seperti luka dalam atau lecet pada kerongkongan, lambung, usus dua belas jari, polip pada kerongkongan, serta kanker pada organ pencernaan tersebut.

Data penelitian di RSCM menunjukkan dari 100 pasien dengan keluhan dispepsia, terdapat 20% yang mengalami kelainan organik. Survei lain menyebutkan terdapat 7.902 kasus dispepsia fungsional dari 86,41% di beberapa kota di Indonesia.

Apakah penderita maag boleh berpuasa?

Penderita dispepsia (maag) fungsional diperbolehkan berpuasa. Uniknya, keluhan sakit maagnya berkurang dan merasa sehat  ketika berpuasa.

Sedangkan pada kelainan organik, khususnya penderita tukak atau luka dalam bahkan cenderung terjadi pendarahan, tidak dapat berpuasa, kecuali menjalani pengobatan dan pemeriksaan terlebih dahulu.