PinkKorset.com – Tak perlu harus selalu mencari pemenang setiap perdebatan. Kadang, kedua belah pihak bisa agree to disagree.
Agree to disagree atau sepakat untuk tak setuju, terjadi ketika tak ada jalan tengah atau satu hasil mufakat saat perdebatan. Kedua pihak mempertahankan pendapatnya.
Tak semua orang bisa menerimanya dan kadang sulit untuk melakukannya. Padahal, berdebat kusir macam ini melelahkan dan berpotensi merusak hubungan.
Lalu apa yang harus Anda lakukan jika terjebak dalam situasi yang berujung pada perdebatan?
Hindari Penyebabnya
Jika bisa, sebaiknya menghindari situasi yang menjadi penyebabnya. Saat mulai berdebat, meski kecil, usahakan segera mencari solusi. Fokuslah pada hal yang dibahas, jangan melebar.
Ingatkan Lawan Debat
Jika seseorang menyebabkan perdebatan itu menjadi besar atau mulai berkata-kata kasar, katakan bahwa apa yang mereka lakukan menyakiti orang lain. Seseorang harus tahu dan mengerti bahwa setiap kata yang diucapkan memiliki konsekuensi.
Upayakan Harmoni dan Mufakat
Berdebat boleh saja. Namun usahakan semua dilakukan dalam konteks sehat. Berdebatlah untuk mencari harmoni dan kesepahaman, juga mufakat. Sehingga apapun hasilnya, semua pihak bisa menerima dengan lapang dada.
Bila Perlu, Gunakan Otoritas
Jika memiliki otoritas atas lawan debat, jangan dimanfaatkan seenaknya hanya karena Anda bisa. Gunakan saat Anda tak ingin situasi memburuk dan berkepanjangan. Kadang, otoritas memang perlu digunakan. Hadapi lawan debat dengan baik.
Bijaksana dan Rendah Hati
Bersikaplah bijaksana dan rendah hati. Jika memang tak terjadi kesepakatan, sampaikan dengan sopan dan rendah hati. Jabat tangan lawan depan atau mungkin berpelukan, lalu move on dengan sikap dewasa. Katakan pada lawan dengan baik dengan tutur kata yang santun, bahwa Anda tak ingin memperpanjang masalah. Intinya, Anda dan lawan move on dengan baik tanpa merusak hubungan itu meski tak saling setuju.
Intinya, agreeably agree to disagree!
