Mengulik Filosofi di Balik Rendang [cecoia]

Mengulik Filosofi di Balik Rendang

PinkKorset.com, Jakarta – Rendang adalah salah satu makanan yang disukai, tidak hanya oleh masyarakat Indonesia namun juga negara lain.  

Selain kenikmatannya, tahukah Anda cerita di balik makanan tradisional khas Minangkabau ini?

Lezatnya rendang memang sulit tertandingi. Buktinya saja sajian daging sapi ini tercatat sebagai salah satu makanan terlezat di dunia versi CNNGo pada 2011. Di balik kelezatannya, tersimpan cerita yang mengandung filosofi.

Ketua Akademi Gastronomi Indonesia Vita Datau Messakh mengatakan, rendang memiliki filosofi mendalam pada setiap bahan bakunya.

Misalnya saja daging untuk membuat rendang menggunakan sapi maupun kerbau. Kedua hewan tersebut menyimbolkan kemakmuran karena harganya yang mahal. “Daging juga perlambang rasa cinta orangtua kepada anak,” ucapnya saat acara ‘Karya Kolaborasi Padang-Spanyol Ciptakan Seri Kuliner Unik’ di Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Bahan lain yang wajib ada dalam rendang adalah kelapa. Santan kelapa berfungsi untuk menyatukan rasa rendang dan dibutuhkan dalam jumlah banyak. Selain itu, pengerjaan memperoleh santan pun dilakukan oleh banyak orang. “Ini mengapa kelapa dalam rendang bermakna mempersatukan komunitas di seluruh masyarakat,” katanya.

Rasa rendang lebih ‘nendang’ kalau pedas. Penggunaan cabai ini dianalogikan dengan ketegasan dan disiplin para guru agama dalam mengajarkan murid agar menjadi pribadi berkualitas di masa depan.

Sementara beragam bumbu yang digunakan agar menghasilkan citarasa rendang yang lezat, dianalogikan kehidupan di tengah masyarakat. Bermacam-macam bumbu menggambarkan beragam lapisan masyarakat yang perlu dihargai. “Inilah roh dari makanan Indonesia,” pungkasnya.