Panggung Untuk Pramoedya Ananta Toer [toublanc.info]

Panggung Untuk Pramoedya Ananta Toer

PinkKorset.com, Jakarta – Pementasan teater yang diangkat dari dua novel sastrawan nasional Pramoedya Ananta Toer akan menyajikan kisah cinta dalam retorika kata.

Pertunjukkan teater adaptasi novelis yang pernah menjadi kandidat Nobel Sastra ini akan digelar pada 25-26 Agustus 2016. Sebanyak 200 bukunya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan menjadi referensi wajib mahasiswa sastra.

Dua novel yang diadaptasi adalah ‘Bumi Manusia’ dan ‘Anak Semua Bangsa’. Gelaran bertajuk Bunga Penutup Abad ini diproduseri Happy Salma dan Wawan Sofwan sebagai sutradara.

Proses pra-produksi dilakukan dua tahun lalu. Butuh enam bulan untuk mencari pemain yang tepat. “Menyatukan waktu dan energi tidak mudah, butuh diskusi yang panjang,” kata Happy Salma saat syukuran Bunga Penutup Abad, di Jakarta.

Latihan sudah mereka lakukan sejak beberapa pekan lalu. Rencananya, para pemeran akan berlatih hingga 40 kali demi mencapai hasil maksimal ketika tampil di atas panggung nanti.

Berdurasi sekitar dua setengah jam, teater ini berkisah mengenai kehidupan Nyai Ontosoroh (Happy Salma) dan menantunya, Minke (Reza Rahardian). Mereka khawatir karena istri Minke, Annelies (Chelsea Islan) bertolak ke Belanda.

Resah yang terus mengganggu membuat Nyai Ontosoroh mengutus pegawai bernama Panji Darman untuk menemani putrinya. Kehidupan Annelies dikabarkan oleh Panji melalui surat-surat yang dikirimkan pada Minke dan Nyai Ontosoroh.

Hingga satu saat, Annelies meninggal dunia. Minke yang bersedih meminta izin Nyai Ontosoroh pergi ke Batavia, melanjutkan sekolah dokter sambil membawa lukisan potret Annelies.

Hasil lukisan sahabatnya yang bernama Jean Marais (Lukman Sardi) itu kemudian diberi nama Bunga Penutup Abad.

Teater ini persembahan Titimangsa Foundation, Yayasan Titian Penerus Bangsa dan Djarum Foundation untuk mengenang 10 tahun meninggalnya Pramoedya Ananta Toer, serta menyampaikan kebesaran karyanya pada generasi muda.