Deteksi Dini Kanker Payudara di Indonesia Rendah [google]

Deteksi Dini Kanker Payudara di Indonesia Rendah

PinkKorset.com, Jakarta – Tidak sedikit masyarakat di Indonesia kurang menyadari pentingnya periksa payudara sendiri dan periksa payudara klinis.

Direktur Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Lily S. Sulistyowati, MM menjelaskan, tingkat kesadaran masyarakat Indonesia melakukan deteksi dini kanker payudara masih rendah.

Hal ini terungkap melalui Riset Penyakit Tidak Menular (2016), sebanyak 53,7% masyarakat tidak pernah melakukan periksa payudara sendiri (Sadari) dan 46,3% melakukan sadari. Sementara masyarakat yang tidak periksa payudara klinis (Sadanis) lebih tinggi, yakni 95,6% dan hanya 4,4% yang melakukannya.

“Padahal bila ketahuan (kanker payudara) sejak dini maka angka harapan hidup lebih tinggi. Jika terlambat sering merenggut nyawa,” ucapnya saat media briefing Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Sadari dan Sadanis di Jakarta, Selasa (19/9/2017).

Kanker payudara menjadi momok menakutkan bagi perempuan. Pasalnya berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, kanker ini termasuk prevalensi kanker tertinggi di Indonesia, yaitu 50 per 100.000 penduduk dengan angka kejadian tertinggi di D.I Yogyakarta 24 per 10.000 penduduk. Bahkan kanker payudara termasuk 10 penyebab kematian terbanyak pada perempuan di Indonesia dengan angka kematian 21,5 per 100.000 penduduk.

Menurut Perwakilan Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), dr Bob Andinata, SpB(K)Onk, seringkali masyarakat telat mengetahui dirinya mengalami kanker payudara sehingga datang ke rumah sakit dalam kondisi stadium lanjut.

“Ini disebabkan mereka tidak mengalami keluhan sakit,” katanya.

Kanker payudara menunjukkan gejala nyeri ketika memasuki stadium tiga dan empat. Pada stadium ini sel-sel kanker telah menyebar dan menimbulkan luka. Sementara stadium satu ditandai benjolan tanpa rasa sakit dan benjolan semakin besar pada stadium dua.

Oleh karena itu penting melakukan Sadari secara rutin. Umumnya pemeriksaan dilakukan pada haid pertama yang dihitung mulai hari ke-7 hingga hari ke-10. Pada rentang waktu tersebut mudah mendeteksi benjolan karena payudara melunak. Bila diketahui ada perubahan kulit, puting dan benjolan di sekitar payudara segera lakukan Sadanis dengan mammografi dan USG di rumah sakit.