PinkKorset.com, Jakarta – Diabetes selama kehamilan ini memicu beragam masalah kesehatan hingga kematian pada ibu dan bayi.
Ahli Endokrin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Farid Kurniawan, SpPD mengatakan, diabetes mellitus gestasional (DMG) sangat berbahaya karena menimbulkan menyebabkan tekanan darah tinggi disertai kadar protein berlebih pada urin (preeklamsia), komplikasi saat persalinan, cenderung melahirkan bayi overweight, lahir prematur maupun cacat fisik dan memicu kematian ibu hingga empat kali lipat.
“Kendati DMG bersifat sementara tetapi ibu dan bayi berisiko tinggi terkena DM tipe 2,” ucapnya saat Media Briefing Kemenkes bertajuk Wanita dan Diabetes di Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Data Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI menunjukkan, 50% bumil dengan diabetes mellitus gestasional rentan mengidap DM tipe 2.
Tak hanya itu saja, bayi dari bumil dengan DMG berisiko tinggi mengalami DM tipe 2, kelebihan berat badan dan obesitas saat menginjak usia anak dan remaja. Bahkan data Lancet (2011) menemukan 3 juta bayi lahir meninggal setiap tahun akibat DMG.
“Saat ini diabetes penyebab kematian perempuan tertinggi peringkat 9 di dunia,” sambungnya.
DMG merupakan gangguan toleransi karbohidrat yang menyebabkan kadar gula darah meningkat dan pertama kali diketahui saat hamil. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2013 menemukan 1%-14% kehamilan terjadi DMG di dunia dan 1,9%-3,6% terjadi di Indonesia.
“Sayangnya bumil dengan DMG sering tanpa gejala,” katanya lagi.
Namun DMG dapat dikenali dengan beberapa faktor risiko. Misalnya saja usia kehamilan tua (bumil di atas 30 tahun), kegemukan, kenaikan berat badan berlebih saat hamil (trisemester pertama naik 15 kg), riwayat DM di keluarga, riwayat DMG pada kehamilan sebelumnya, riwayat kematian bayi dalam kandungan (stillbirth), riwayat melahirkan dengan kelainan kongenital, kadar gula berlebih pada urin saat hamil (glukosuria) dan riwayat melahirkan bayi besar (lebih dari 4 kg).
