Hal-hal Ini Menunda Kesuksesan [thebandpost]

Hal-hal Ini Menunda Kesuksesan

PinkKorset.com – Sukses memang relatif. Namun cara kita menggapainya memiliki kesamaan. Berikut langkah mudahnya jika Anda ingin segera meraih sukses.

Fokus adalah modal utama meraih kesuksesan. Banyak hal yang pasti wajib Anda lakukan, seperti menambah skill baru atau menemukan mentor. Tapi, ada kalanya semua harus dimulai dari diri sendiri. Seperti beberapa hal berikut ini.

Kebiasaan buruk. Kita semua memiliki kebiasaan buruk. Mengubah kebiasaan atau gaya hidup buruk merupakan awal yang baik untuk meraih kesuksean. Ada beberapa kebiasaan buruk yang menghambat produktivitas seperti terlalu banyak nonton TV, diet tak seimbang, tak berolah raga, serta kurang tidur malam. Jika tak produktif, bagaimana mungkin Anda sukses?

Melakukan semuanya sendirian. Sepandai apapun dan sebesar apapun dedikasi Anda, tak mungkin melakukan semuanya sendirian. Faktanya, ini adalah salah satu sikap yang membuat kesuksesan tertunda. Orang sukses tahu pentingnya mendelegasikan tugas serta mengelilingi diri mereka dengan orang-orang yang memiliki pengetahuin di berbagai bidang. Sehingga, semua orang bisa berjalan ke depan.

Banyak alasan. Orang sukses tak banyak menyalahkan orang lain atau kondisi. Alih-alih membuat alasan seperti status ekonomi, kelemahan atau kegagalan di masa lalu, cobalah fokus pada apa yang bisa Anda lakukan agar sukses.

SOS alias Shiny Object Syndrome. Tak ada sukses atau kaya instan. Jangan cepat tergoda ide atau tren baru, terutama yang menjanjikan uang cepat. Tundukkan kepala, terus bekerja dan belajar. Orang mengalami kesuksesan karena tahu kapan harus tetap fokus mengejar masa depan yang lebih besar.

Kenikmatan sesaat. Fokus pada hal-hal yang berlangsung lama ketimbang kesenangan sesaat seperti minuman beralkohol, merokok, hingga makan junk food. Kepuasan yang bersifat sementara akan menghalangi jalan menuju sukses yang bersifat long term.

Selalu terlambat. Usahakan datang lebih awal ke pertemuan atau janji dengan orang lain, sehingga Anda memiliki kesempatan melakukan persiapan mental. Dengan demikian, orang akan menghargai karena Anda menghargai waktu mereka.

Multitasking. Tidak, kemampuan multitasking tak selalu hebat. Mungkin terdengar meningkatkan produktivitas, tapi ini malah merusaknya. Otak manusia tak mampu mengerjakan beberapa tugas secara bersamaan, sehingga nantinya Anda malah tak berdedikasi 100% pada setiap tugas.

Validasi dari orang lain. Jangan buang waktu untuk hal ini dan menghabiskan tenaga, serta membunuh kebebasan. Memang, kita harus mendengarkan nasihat orang yang  bisa dipercaya seperti mentor atau pasangan. Tapi tetap, keputusan berada di tangan Anda dan bukan orang lain. Putuskan dan jalani apa yang Anda putuskan.

Kepala batu. Biasanya, orang semacam ini meyakini bahwa hal seperti intelejensia dan bakat tidak bisa diubah. Mereka akan terus mengingatnya dan bukan berusaha mengembangkannya. Dedikasi dan kerja keras bisa mengubah segalanya, jika Anda mau terus belajar dan belajar.

Cinta tombol snooze. Saat mengatur alarm, Anda membuat komitmen untuk bangun pada jam tertentu. Menekan tombol snooze berarti Anda melanggar komitmen tersebut. Apalagi jika akhirnya bangun kaget dan buru-buru bersiap. Ini bukan hal yang baik untuk mengawali hari.

Yes man. Bagaimana cara Anda mencapai tujuan pribadi jika selalu berkata ‘ya’ pada setiap permintaan dari keluarga, teman, atau kolega? Kadang, meski merasa bersalah, Anda harus berkata ‘tidak’ ketika ada yang minta bantuan selama hal tersebut tidak darurat atau membahayakan nyawa.

Perfeksionis. Jujur saja, orang perfeksionis takkan pernah puas. Ada saatnya kita harus let go dan biarkan beberapa hal berjalan meskipun tidak sempurna. Sikap perfeksionisme akan membuat Anda mempertanyakan setiap pekerjaan dan keputusan, sehingga terus menerus membuat perubahan.

Sering nongkrong. Boleh saja Anda hang out dengan kawan-kawan agar tidak bosan atau stres. Tapi ini adalah hal yang tidak dilakukan setiap hari karena bisa membuang waktu dan mengalihkan perhatian dari tujuan yang sudah ditetapkan. Termasuk diantara nongkrong adalah menghabiskan banyak waktu di depan TV.

Sok pintar. Jadilah berbeda dan inovatif, tapi jangan sok pintar. Ada riset yang membuktikan orang cerdas suka membuat kesalahan konyol ketika merasa percaya diri berlebihan, kurang intelejensia emosional dan sulit mendengarkan feedback dari orang lain, serta gampang menyerah. Jangan biarkan intelejensia menghalangi sukses.

Berharap pada keberuntungan. Orang sukses tak hanya duduk santai berharap keberuntungan turun dari langit. Mereka berusaha sendiri menciptakan keberuntungan dengan selalu siap menghadapi apapun, optimistis, serta berpikiran terbuka. Mereka siap mengambil kesempatan begitu ada.

Foya-foya. Banyak orang sukses yang ‘pelit’. Dalam artian, hanya menghabiskan uang karena tahu mereka akan menghasilkan lebih banyak. Misalnya, melunasi utang agar uang yang digunakan untuk membayar bunganya bisa dipakai berinvestasi pada bisnis lain.