Jangan Sentuh Telinga Anda! [attn]

Jangan Sentuh Telinga Anda!

PinkKorset.com – Ini saatnya untuk benar-benar berhenti mengutak-atik telinga Anda! Masih butuh alasan? Baca ulasan berikut ini.

American Adacemy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery (AAO-HNS) telah memperbaru pedoman praktik yang mencakup rekomendasi berbasis bukti mengenai diagnosis dan perawatan terkait kotoran telinga (earwax), serta apa yang boleh dan tidak dilakukan untuk kesehatan telinga.

“Orang cenderung ingin membersihkan earwax karena hal tersebut mengindikasikan kotoran. Salah informasi ini menyebabkan kebiasaan yang tidak menyehatkan,” kata Dr. Seth R. Schwartz, pemimpin kelompok yang memperbaru pedoman tersebut, dalam siaran pers.

Tema besarnya adalah, hentikan obsesi Anda membersihkan telinga!

Dokter keluarga sekaligus asisten profesor di School of Osteopathic Medicine, Rowan University, Jennifer Claude, menyetujui pedoman baru tersebut. Dokter senior, lanjutnya, selalu berkata agar tidak meletakkan apapun yang lebih kecil dari sikut Anda ke dalam telinga. Artinya, Anda sebenarnya tak boleh mengutak-atik bagian dalam telinga.

“Saya selalu menyampaikan hal ini ke setiap pasien,” kata Dr. Claude.

Ini karena benda sekecil apapun dan tampak tak berbahaya, bisa menyebabkan kerusakan signifikan pada telinga. Orang umumnya hendak mengorek telinga dan merasa hal ini aman-aman saja. Tapi cotton bud, pengorek besi, hingga jepit rambut bisa menyebabkan lubang pada saluran telinga, iritasi, serta infeksi.

Dr. Claude menegaskan, memiliki earwax di telinga adalah hal yang baik. “Nampak menjijikkan, tapi mereka membentuk lapisan pelindung,” katanya. Earwax bertindak sebagai agen pembersih yang menyehatkan telinga, serta menjadi pelindung terhadap bakteri, debu, kotoran, dan serangga.

Orang yang berenang seringkali mengalami masalah dengan telinganya. Penyebab masalah itu karena air membersihkan earwax sehingga telinga tak lagi memiliki pelindung. Jadi, bisa disimpulkan, Anda memang membutuhkan kotoran telinga meski penampilannya amat menjijikkan.

Dalam situasi ideal, lanjut Dr. Claude, earwax akan bergerak sendiri keluar dari rongga telinga. Namun jika proses ini tak berjalan dan kotoran telinga menyumbat sehingga menyebabkan sakit, gatal, telinga terasa penuh, muncul suara berdenging, hingga tak bisa mendengar, ia merekomendasikan produk khusus yang melembutkan kotoran dan keluar sendiri.

“Berkonsultasilah pada dokter telinga, mereka sudah biasa membersihkan earwax. Tak ada yang perlu ditakutkan,” ujarnya. Berikut adalah beberapa daftar hal yang bisa Anda lakukan dan sebaiknya tidak dilakukan dari AAO-HNS.

  • Jangan terlalu terobesesi membersihkan telinga. Berlebihan dalam membersihkan bisa menyebabkan iritasi pada rongga telinga, infeksi, bahkan meningkatkan perubahan terhadap serumen (earwax).
  • Jangan masukkan apapun yang lebih kecil dari sikut Anda ke dalam telinga. Hindari penggunaan cotton bud, jepit rambut, tusuk gigi dan benda tajam apapun. Selain melukai telinga, Anda bisa menggores rongga, gendang, dan bahkan menggeser tulang pendengaran. Ini bisa menyebabkan pusing, suara mendesing, dan gejala cedera telinga lainnya.
  • Jangan gunakan lilin telinga (ear candle). Tak ada bukti yang menyebutkan lilin bisa menyingkirkan serumen bermasalah. Lilin juga bisa menyebabkan kerusakan serius pada rongga dan gendang telinga.
  • Konsultasi medis jika Anda mengalami gejala seperti hilang pendengaran, telinga terasa penuh atau sakit. Terutama jika Anda tak yakin penyebabkan adalah serumen.
  • Tanyakan pada pakar medis mengenai perawatan yang bisa Anda lakukan di rumah. Ada kemungkinan Anda memiliki kondisi tertentu pada telinga yang membuat beberapa hal malah menyebabkan kerusakan lebih parah.
  • Jika telinga sakit atau mengalami pendarahan, langsung temui dokter. Perlu ada penelitian lebih lanjut dan kemungkinan tidak terkait dengan serumen.