PinkKorset.com – Asupan multivitamin membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh agar fit. Namun, perlukah mengonsumsinya secara rutin?
Mengonsumsi multivitamin sejatinya membuat tubuh tercukupi kebutuhan vitamin sehingga lebih sehat sekaligus memperpanjang umur. Namun, beberapa studi epidemiologi menunjukkan peningkatan risiko kematian pada orang yang mengonsumsi multivitamin sehari-hari dibandingkan dengan orang yang tidak melakukannya.
Fakta ini terungkap berdasarkan survei Iowa Women Health yang melibatkan lebih dari 38 ribu perempuan berumur 50-an dan 60-an. Hasil survei menemukan, mereka yang mengonsumsi multivitamin teratur mengalami peningkatan angka kematian 6%, sedikit meningkat dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya.
Selain itu, tidak semua produk multivitamin memberikan kadar vitamin yang sesuai. Kelompok pengawas suplemen, ConsumerLab.com melakukan survei 41 merek multivitamin di AS dan Kanada. Mereka menemukan beberapa diantara produk tersebut mengandung niacin, vitamin A dan folat berlebihan dari batas aman yang ditetapkan Institute of Medicine. Sementara merek lain tidak menyediakan kadar vitamin A dan niacin sesuai dengan label.
Kebanyakan suplemen multivitamin yang dijual di toko mengandung vitamin sintetis. Vitamin tidak alami ini lebih sulit diserap dan kurang efisien dimanfaatkan tubuh. Produk tersebut juga mengandung bahan pengisi (filler), pewarna makanan dan bahan tambahan lain yang mengganggu penyerapan vitamin serta kualitas. Bahkan kondisi ini menjadi beracun.
Sebenarnya kebutuhan vitamin dan mineral harian dapat tercukupi melalui makanan sehari-hari. Namun, untuk kondisi medis tertentu membutuhkan vitamin lebih banyak, misalnya penyakit radang usus, celiac maupun ketika menjalani operasi bypass lambung. Sementara para vegan dan vegetarian biasanya kekurangan vitamin B12 maupun zat besi yang banyak terkandung dalam daging.
