Terapi Devine Kretek Tidak Menyehatkan [zdc]

Terapi Devine Kretek Tidak Menyehatkan

PinkKorset.com, Jakarta – Menghisap rokok sehat (Divine Kretek) maupun terapi rokok tidak sama-sama merusak kesehatan.

Beberapa tahun lalu nama Dr. Gretha Zahar mencuat di media sosial di dalam negeri maupun luar negeri terkait anggapan merokok itu menyehatkan. Pandangan kontradiktif ini bermula ketika ia berhasil mengembangkan ‘rokok sehat’ alias divine kretek dan terapi balur nano untuk menyembuhkan penyakit degeneratif, termasuk kanker.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, Lily Sriwahyuni Sulistyowati mengatakan, data yang berada di media sosial sampai kapanpun tidak hilang. Hingga saat ini banyak penelitian membuktikan tembakau lebih banyak kerugiannya daripada manfaatnya.

“Intinya tidak setuju dengan penelitian itu (Dr. Gretha Zahar) karena hingga kini tidak ada bukti ilmiah. Sementara WHO sudah isyaratkan rokok tidak sehat,” ucapnya kepada PinkKorset belum lama ini di Jakarta.

Di klinik miliknya, Griya Balur di Jakarta dan Malang melayani pasien dengan mempersilahkan merokok divine kretek sebanyak-banyaknya. Mereka juga menjalankan terapi balur nano dengan menyuntikan asap rokok di beberapa titik tubuh, termasuk telinga. Selanjutnya, pasien dibungkus kertas aluminium dan tidur di atas lempengan tembaga serta disiram air panas. Seketika mereka mulas dan buang air besar sebagai tanda racun keluar dari tubuh.

Ketua Divisi Penyakit Paru Kerja dan Lingkungan RSUP Persabahatan, DR. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) mengatakan, apapun bentuk rokok seperti divine kretek, shisha, vape, rokok filter dan cerutu tidak disarankan digunakan.

“Bahan yang dihisap (inhalasi) terus-menerus atau masuk ke dalam tubuh akan  menimbulkan penyakit. Bahaya merokok ada pada kandungan dan prosesnya,” katanya.

Dr. Agus menambahkan, terkait penelitian melibatkan apapun jenis rokok dan bahan berisiko tidak direkomendasikan karena melanggar kode etik medis.