Tubuh Dapat ‘Berbicara’ Melalui Keringat [wirqit]

Tubuh Dapat ‘Berbicara’ Melalui Keringat

PinkKorset.com – Berkeringat bukan sekadar mengeluarkan cairan tetapi juga cara tubuh menyampaikan kondisinya pada Anda.

Anda tentu merasakan keringat ketika panas, usai olahraga bahkan saat dingin sekalipun. Kadang Anda tidak mengerti mengapa tubuh Anda berkeringat. Berikut ini tanda kondisi tubuh di balik keringat.

Ketika Anda hamil lebih sering berkeringat. Bahkan jika Anda memasuki menopause semakin banyak berkeringat pada malam hari. Pada kondisi tersebut sistem kelenjar endokrin yang memproduksi hormon-hormon mengalami masalah. Perubahan hormon ini mengacaukan bagian otak yang mendeteksi temperatur. Sehingga otak selalu beranggap tubuh terlalu panas dan mengeluarkan keringat untuk mendinginkan.

Keringat juga menandakan Anda stres. Namun, keringat ketika Anda stres justru banyak keluar di ketiak. Keringat ini mengandung lemak dan protein yang menyatu dengan bakteri kulit. Alhasil Anda lebih mudah bau badan saat stres.

Serangan panas (heatstroke) pada tubuh dapat ditandai dari keringat. Saat cuaca panas tiba-tiba Anda berhenti berkeringat dan pusing. Anda perlu segera berteduh dan rehidrasi dengan air mineral.

Berkeringat juga menandakan gula darah Anda rendah atau di bawah 70 mg/dl. Keringat ini disertai kulit lembab dan dingin terutama di pundak dekat rambut.

Berkeringat usai makan dan berbau bisa saja terjadi akibat kelainan genetik (trimethylaminauria). Tubuh tidak dapat memecah senyawa trimethylamine pada telur, kacang-kacangan dan ikan selama proses cerna. Dampaknya senyawa ini dikeluarkan melalui urin, napas dan keringat.

Mengeluarkan keringat berlebih tanpa dipicu stres, olahraga, temperatur dapat menjadi indikasi hyperhidrosis. Kelainan ini tidak diketahui penyebab pastinya tapi bersifat genetik. Solusinya menggunakan antiperspirant, suntik botox dan operasi.

Namun, hyperhidrosis dapat menjadi bagian dari gejala lymphoma atau kanker pada sistem limfatik (kelenjar getah bening).