PinkKorset.com, Jakarta – Kanker usus besar atau kolorektal stadium awal diawali adanya polip adenoma dan tidak disertai gejala.
Dokter spesialis bedah digestif Siloam Hospitals Kebon Jeruk, dr. Wifanto Sadityo Jeo, Sp.B-KBD menjelaskan, adanya benjolan atau tumor jinak di lapisan usus besar paling dalam (polip adenoma) menjadi tanda awal kanker kolorektal.
“Pada tahap ini pasien tidak merasakan gejala. Namun, bila diabaikan polip berkembang tidak terkendali menjadi kanker kolorektal dalam waktu 5-10 tahun mendatang,” ucapnya saat temu media di Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Setelah polip adenoma membesar mulai menyumbat usus dan muncul gejala. Akibat penyumbatan ini kotoran (feses) sulit keluar, terjadi gesekan pada polip dan muncul perdarahan.
“Seringkali pasien kanker kolorektal datang ke rumah sakit pada stadium berat,” katanya.
Gejala kanker kolorektal biasanya dimulai dari gangguan pola buang air besar (BAB) seperti diare kronis dan sembelit. Ada pula BAB darah, sakit perut, kembung, penurunan berat badan dan terasa benjolan dalam perut.
Padahal polip adenoma pada stadium awal dapat diangkat dengan mudah sehingga tidak berkembang menjadi kanker kolorektal. Untuk mengetahui adanya polip diperlukan deteksi dini kanker kolorektal. Jenis pemeriksaan ini meliputi periksa darah Hb, CEA pertanda tumor, darah samar tinja, kolonoskopi dan CT scan perut.
“Deteksi dini kanker kolorektal dapat menurunkan angka kematian 16%. Sayangnya di Indonesia belum menjadi sebuah gerakan,” tutur dokter berkacamata ini.
Umumnya kanker kolorektal terjadi hampir seluruh kalangan usia, terutama usia lanjut. Namun satu dekade terakhir terjadi peningkatan 30%-35% kanker kolorektal pada umur di bawah 50 tahun. Penyakit ini menyerang 1,4 juta orang di seluruh dunia setiap tahun.
Kanker kolorektal terjadi akibat beberapa faktor risiko seperti usia, konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, kurang aktivitas fisik, stress, kurang istirahat, kegemukan, merokok dan minum minuman alkohol.
