Transformasi Sistem Penjualan Sophie Paris [google]

Transformasi Sistem Penjualan Sophie Paris

PinkKorset.com, Tangerang – Perusahaan asal Prancis ini mengubah sistem penjualan konvensional menjadi digital dengan fokus utama pada komunitas.

Bila sebelumnya Sophie Paris dikenal dengan sistem penjualan langsung (direct selling), kini menjadi offline to online social shopping platform melalui www.sophieparis.com. Sistem baru ini menjadi sarana belanja sosial baru yang lebih ramping dan modern.

Para anggota dapat melakukan beragam aktivitas melalui platform digital ini, meliputi membeli produk, merekrut anggota baru, cek bonus, performa jaringan dan target penghasilan secara real time.

CEO and Founder Sophie Paris Bruno Hasson mengatakan, saat ini kami sedang mereformasi sistem penjualan menjadi online. Berbeda sistem penjualan online umumnya yang menitikberatkan pada teknologi, Sophie Paris justru fokus pada pelanggan atau komunitas.

“Bentuk platform online ini seperti dasar gunung es yang menjangkau pasar lebih banyak ketimbang platform online umumnya,” katanya saat peluncuran Sophie Paris I Am Digital di Tangerang, Senin (19/2/2018).

Saat ini Sophie Paris memiliki 250 ribu anggota aktif, 1.500 leader, 300 business center dan 10 Sophie Training Center dan Sophie Leaders Club di seluruh Indonesia.

Hasson menambahkan, aset komunitas ini menjadi fokus utama investasi Sophie Paris selama dua tahun terakhir. Jumlah dana investasi yang dikeluarkan mencapai US$2 juta (Rp27,3 miliar).

Platform digital ini membuahkan pertumbuhan anggota baru 30% per tahun. Bahkan dalam kurun 3 bulan terakhir, penjualan online meningkat 5% menjadi 40% dari total penjualan perusahaan.

“Target kami berikutnya adalah mencapai 100% penjualan online pada akhir 2018,” pungkasnya.

Sophie Paris dikenal dengan perusahaan produk fesyen, aksesoris dan kosmetik desain Prancis. Sophie Paris didirikan sejak 1995 di Jakarta dan dikenal lebih dulu dengan nama Sophie Martin. Selama 22 tahun, Sophie Paris memiliki lebih dari 500 business center dan pertumbuhan jumlah anggota hingga 2 juta di Indonesia, Filipina serta Maroko. Hingga saat ini lebih dari 50 juta tas terjual dengan penjualan rata-rata 60 ribu produk setiap hari.