PinkKorset.com – Percayakah Anda jika ada yang berkata bahwa gen kucing bisa digunakan untuk mengobati diabetes dan asma?
Ini bukan hal mutlak. Belum. Sebab para ilmuwan saat ini masih mempelajari genetika kucing karena diyakini hewan tersebut memegang petunjuk penting untuk mempelajari penyakit yang diidap manusia. Diantaranya, diabetes dan asma.
Studi sebelumnya, ilmuwan masih fokus pada genom anjing yang dilakukan sejak 2005. Kini mereka beralih ke kucing setelah terungkap bahwa DNA hewan tersebut mungkin penting untuk mengerti penyakit-penyakit yang diidap manusia dan hewan.
“Biasanya riset genetika seputar sahabat manusia, peliharaan seperti anjing dan kucing atau kelinci, hanya fokus sepenuhnya pada anjing,” kata pakar genetika di Theodisius Dobzhansky Center, St. Petersburg, Rusia, Stephen O’Brien.
University of Missouri meluncurkan sebuah proyek yang dinamai 99 Lives. Dalam proyek ini, seseorang yang memelihara kucing dan si kucing tersebu akan menyediakan sampel darah dan jaringan. Nantinya, periset akan mempelajari DNA mereka.
Harapannya, mereka bisa memetakan 20 ribu gen di berbagai peratakan guna menentukan secara pasti penyebab beberapa hal seperti bulu dan warna mata serta penyakit, secara genetika.
Riset ini dilakukan karena peneliti memperhatikan adanya kesamaan pada penyebab gagal ginjal, di manusia dan kucing. Mempelejari genom kucing bertujuan untuk mencari tahu seberapa cepat kondisi ini menyebar.
Tahun lalu di Journal Nature, pembagian genom kucing telah dimuat. Kucing-kucing yang digunakan untuk penelitian yang tidak melukai mereka ini bernama Cinnamon, Boris, dan Sylvester. Tugas mereka kini hanya tinggal membandingkannya dengan genom manusia.
