‘Children in Harmony’ Demi Pendidikan di NTT [PinkKorset/Merida]

‘Children in Harmony’ Demi Pendidikan di NTT

PinkKorset.com, Jakarta – Gelaran musik ‘Children in Harmony’ menunjukkan kepedulian dengan dunia pendidikan di Ruteng, Nusa Tenggara Timur.

Pertunjukkan ini digelar oleh Global Shapers Community Jakarta bersama Yayasan Indonesia Inisiatif dan Yayasan Musik Sastra Indonesia di Four Season Hotel, Jakarta, Senin (16/5/2014) kemarin.

Tak seperti siswa di kota lain yang asyik menikmati masa liburan dan membeli berbagai peralatan sekolah baru di tahun ajaran baru, 700 siswa di Ruteng justru tak bisa mendapatkan pelajaran maksimal karena ketiadaan buku kurikulum 2013.

Ini disampaikan Mesty Ariotedjo, seorang musisi harpa sekaligus dokter dan penggiat sosial yang sempat dihubungi salah satu guru di wilayah tersebut dan mengabarkan jika hingga kini mereka kekurangan buku kurikulum 2013.

“Kebetulan saya pernah bertugas di sana sebagai dokter,” kisahnya di sela-sela konferensi pers, kemarin.

Si guru menghubungi Mesty untuk meminta nomor telepon stasiun televisi. Tujuannya, ingin dibuatkan program yang bisa mengumpulkan dana untuk membeli buku.

Mendengar kabar tersebut, Mesty yang tergabung dalam Global Shapers Community Jakarta sekaligus menjadi brand ambassador Yayasan Musik Sastra Indonesia menggagas ide membuat penggalangan dana.

Melalui ‘Children in Harmony’, penggalangan dana dilakukan dengan menjual tiket menonton pertunjukkan yang dimeriahkan penampilan Andreas Arianto dan Fortebright Orchestra.

Kemudian permainan piano Ananda Sukarlan, harpa Heidi Awuy dan Mesty Ariotedjo, penyanyi Lala Karmela dan Angelice Pieters serta pembacaan narasi oleh aktris Dian Sastrowardoyo.

Para siswa dari program ‘Children in Harmony’ juga akan turut tampil dalam gelaran tersebut. Targetnya, 30 table atau sekitar 280 orang. Setelah dikalkulasikan, jumlah kebutuhan buku dan fasilitas pendidikan seperti LCD, mencapai Rp170 juta.

Hasilnya tak hanya untuk buku dan fasilitas belajar mengajar, juga digunakan untuk memperbaiki sistem sanitasi sekolah di daerah itu. ke depannya, Mesty berharap acara ini bergerak lebih luas dan lebih besar.

“Ini pilot project-nya, jadi kita berharap kita bisa membantu dalam skala lebih luas lagi. Kalau ternyata sukses, kenapa tidak kita kembangkan lagi,” ucapnya.

Dalam gelaran acara tersebut, Mesty juga merilis dan menjual mini album instrumental, yang hasilnya juga akan turut disumbangkan termasuk untuk anak-anak di Flores.