Kenikmatan dari Secangkir Coklat Panas Foto: telegraph

Kenikmatan dari Secangkir Coklat Panas

PinkKorset.com, Jakarta – Secangkir coklat panas di tengah udara dingin, memang pilihan yang sangat tepat. Selain menghangatkan tubuh, coklat juga didapuk mengandung segudang manfaat.

Kata coklat berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec) yang berarti minuman pahit. Suku Aztec dan Maya di Mexico percaya bahwa Dewa Pertanian telah mengirimkan coklat yang berasal dari surga kepada mereka.

Cortes kemudian membawanya ke Spanyol antara 1502-1528, dan oleh orang-orang Spanyol minuman pahit tersebut dicampur gula sehingga rasanya lebih enak. Coklat kemudian menyebar ke Perancis, Belanda dan Inggris. Hingga pada 1765 didirikan pabrik coklat di Massachusetts, Amerika Serikat.

Lalu, apa saja manfaat coklat bagi kesehatan?

1. Meningkatkan kecerdasan dan mengurangi pikun

Paul Rosenberg, peneliti asal John Hopkins School of Medicine membuktikan bahwa coklat berperan melancarkan aliran darah ke otak dan meningkatkan fungsi kognisi. Flavonoid yang terkandung dalam coklat, melebarkan pembuluh darah di otak dan membantu meningkatkan sirkulasi darah, 2-3 jam setelah Anda mengkonsumsinya.

Dengan meningkatnya aliran darah ke otak, maka kemampuan kognitif meningkat dan pikun berkurang. Hal senada dituturkan Dr Farzaneh Sorond, pemimpin penelitian dari Harvard Medical School yang mengungkapkan bahwa coklat yang mengandung flavonoid dan antioksidan ini, juga bisa meningkatkan kemampuan berpikir atau kecerdasan.

Coklat juga bisa mengurangi demensia vaskular yang meliputi kebingungan, kesulitan bicara, kehilangan penglihatan, dan kehilangan memori, yang disebabkan kurangnya pasokan darah pembawa oksigen dan nutrisi ke otak.

2.  Menurunkan tekanan darah dan risiko diabetes

Sama seperti sayuran yang memiliki warna yang gelap, coklat juga memiliki sifat dan manfaat yang serupa. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa coklat hitam (mengandung 60-70 persen kakao) dapat memberikan manfaat perlindungan pada tekanan darah tinggi dan risiko diabetes.

Dengan mengonsumsi coklat, produksi insulin meningkat secara alami, sehingga membantu menurunkan risiko diabetes. Coklat mengandung flavonoid yang merupakan antioksidan dan membantu menurunkan tekanan darah dengan memproduksi oksida nitrat. Hal ini juga menyeimbangkan hormon dalam tubuh Anda.

3.  Mencegah penyakit jantung dan risiko kanker

Coklat mempunyai kemampuan untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker. Coklat membantu mencegah penyakit jantung karena mengandung beberapa bahan kimia yang membuat sistem kardiovaskular berjalan lancar. Terutama dark chocolate dapat mengurangi risiko serangan jantung dengan prosentase hampir 50% dan penyakit koroner sebesar 10%.

Sepertiga lemak yang terdapat dalam coklat adalah asam oleat yaitu asam lemak tak jenuh. Asam oleat ini juga dominan ditemukan pada minyak zaitun. Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania yang banyak mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun menyimpulkan efek positif oleat bagi kesehatan jantung.

Kakao atau coklat juga mengandung antioksidan yang menghentikan pertumbuhan kanker, dengan menyebabkan protein tertentu dalam tubuh untuk menonaktifkan bagian-bagian yang menghasilkan sel-sel tumor.

5.  Menurunkan kolesterol 

Coklat juga empunyai kemampuan untuk menghambat oksidasi kolesterol jahat alias LDL, selain  meningkatkan kolesterol baik atau HDL. Konsumsi lemak coklat menghasilkan kolesterol total dan kolesterol LDL yang lebih rendah dibandingkan konsumsi mentega ataupun lemak sapi. Jadi meski sama-sama mengandung lemak jenuh, tetapi ternyata efek kolesterol yang dihasilkan berbeda.

Kandungan stearat yang tinggi pada coklat disinyalir menjadi penyebab mengapa lemak coklat tidak sejahat lemak hewan. Adapun stearat adalah asam lemak netral yang tidak akan memicu kolesterol darah,  karena dicerna secara lambat oleh tubuh dan diabsorpsi lebih sedikit.

6.  Anti depresan

Dengan kandungan serotonin yang merupakan anti depresan alami, coklat membuat syaraf lebih rileks sehingga membantu sistem kerja otak yang bekerja untuk mengontrol semua organ.

7.  Menghindari kelelahan kronis

Kelelahan kronis merupakan ancaman bagi kesehatan karena dapat menyebakan sakit kepala, tubuh nyeri, jantung dan masalah pernapasan. Mengkonsumsi coklat dapat membantu menghindari dan menguragi sindrom kelelahan kronis.

8.  Sumber energi

Dengan mengkonsumsi coklat, Anda  juga akan  mendapatkan energi tambahan untuk beraktivitas. Coklat mengandung theobromine dan kafein, yang memberikan efek terjaga bagi yang mengkonsumsinya. Oleh karena itu, ketika kantuk datang menyerang, coklat adalah pilihan yang cukup manjur.

9.  Memperbaiki suasana hati

Dampak coklat terhadap perilaku dan suasana hati (mood) terkait erat dengan chocolate craving. Rindu coklat bisa karena aromanya, teksturnya, manis-pahitnya dan lainnya. Hal ini juga sering dikaitkan dengan kandungan phenylethylamine,  suatu substansi yang mirip amphetanine dan dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak, serta menghasilkan dopamine. Dopamine memicu munculnya rasa senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang memicu  perasaan seperti sedang jatuh cinta

10. Baik  untuk kesehatan mata

Coklat juga dapat menjaga kesehatan mata, karena aliran darah yang menuju ke retina meningkat dengan baik dan dapat membantu memperbaiki penglihatan dan kekuatan mata.

11.  Menghaluskan kulit dan menghambat penuaan

Flavanols yang terdapat pada coklat bisa melindungi dari sinar UV, menjaga kelembaban kulit dan menjaganya untuk tetap bersinar. Coklat juga membantu mempertahankan elastisitas kulit dan meremajakan sel-sel kulit, sehingga kulit kasar dan flek akan berkurang.

Keuntungan lain dari mengkonsumsi coklat adalah menghambat kerutan prematur atau garis yang menunjukkan penuaan di wajah. Katekin adalah antioksidan kuat yang terkandung dalam coklat. Salah satu fungsi antioksidan adalah mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi. Katekin juga dijumpai pada teh meski jumlahnya tidak setinggi pada coklat.

12. Menurunkan berat badan

Bubuk coklat yang merupakan bahan utama coklat memiliki kandungan lemak yang rendah. Jadi tak perlu khawatir mengkonsumsi coklat. Meski hal ini bisa berubah ketika Anda mengkonsumsi coklat dalam jumlah besar. Menurut  survei  National Food Consumption (1987-1998), konsumsi coklat hanya memberikan kontribusi 1% terhadap intake lemak total.

Jumlah ini relatif sedikit dibandingkan kontribusi daging (30%), serealia (22%), dan susu (20%). Lemak pada coklat, sering disebut cocoa butter, sebagian besar terdiri  dari lemak jenuh (60%) khususnya stearat. Tetapi lemak coklat adalah lemak nabati yang sama sekali tidak mengandung kolesterol. Untuk tetap menekan lemak jenuh agar tidak terlalu tinggi, ada baiknya membatasi konsumsi coklat.