Label Nutrisi Bukan Sekadar Pajangan [wikihow]

Label Nutrisi Bukan Sekadar Pajangan

PinkKorset.com – Label nutrisi di berbagai produk makanan dicantumkan bukan tanpa sebab. Jika Anda ingin jadi konsumen cerdas, sempatkan membacanya.

Sebagai konsumen cerdas, Anda dituntut untuk selalu cermat dan teliti dalam melihat kandungan nutrisi yang tertera di label produk makanan sebelum membeli dan mengonsumsinya.

Kandungan nutrisi apa yang paling menjadi perhatian Anda? Kami tebak, lemak dan kalori pasti masuk di dalamnya.

Ya, kandungan nutrisi memang patut untuk diperhatikan, tak hanya untuk mereka yang sudah dinyatakan terserang penyakit tertentu atau bayi dan anak-anak.

Orang dewasa yang sehat pun berkewajiban untuk selalu memperhatikan kandungan nutrisi di dalam sebuah produk agar kelak tak mendapatkan masalah kesehatan akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan kandungan tertentu.

Kalori

Sebagian besar asupan kalori harian datang dari seluruh makanan yang dikonsumsi. Ada baiknya Anda mengetahui berapa jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh. Ada banyak cara untuk menemukan kalori ideal Anda, misalnya dengan melakukan rumus perhitungan Mifflin-St Jeor yang direkomendasikan American Dietetic Association (ADA) atau menggunakan perhitungan Kebutuhan Basal (KB) dengan rumus BB ideal dikali 25 Kkal untuk perempuan dan 30 Kkal untuk laki-laki.

Idealnya, tubuh memerlukan lebih dari 1000-1200 kalori setiap hari. Jika kurang akan terjadi perusakan tubuh dalam bentuk penurunan berat badan yang secara otomatis akan mengurangi metabolisme yang terjadi di tubuh.

Lemak

Siapa sangka ternyata jenis lemak lebih penting dibandingkan dengan kandungan jumlah lemak di dalam sebuah produk. Waspada jika menemukan istilah ‘partially hydrogenated’ di dalam sebuah produk. Sebab, sama dengan lemak trans atau lemak jahat. Seperti yang sudah banyak diketahui, lemak jahat dapat menyebabkan timbulnya penyakit jantung, kanker usus dan diabetes.

Sodium

Kandungan sodium atau natrium paling banyak ditemukan dalam makanan kemasan. Unsur kimia berupa garam ini dapat mengakibatkan retensi air dan mempengaruhi tekanan darah yang berakibat pada peningkatan resiko stroke. Anda disarankan mengonsumsi 1500 mg natrium dari seluruh makanan yang dikonsumsi setiap hari. Batas konsumsi natrium maksimal yang disarankan FDA adalah 2400 mg per hari.

Serat

Serat adalah bagian tak tercerna dari karbohidrat. Kandungan serat dapat ditemukan pada makanan nabati seperti sayur mayur, buah, biji-bijian dan kacang-kacangan. Makanan berserat membantu mengatur kadar gula dalam darah dan sistem pencernaan, serta mengenyangkan perut dengan kandungan kalori yang rendah. Idealnya, perempuan dewasa disarankan mengonsumsi 35 gram serat setiap hari, sedangkan laki-laki 38 gram serat/hari.

Gula

Rasanya manis, tapi terlalu banyak gula memberikan efek ‘pahit’ bagi kesehatan. Hindari makanan dan minuman dengan kandungan gula yang tinggi dan menggabungkan konsumsi gula dalam karbohidrat dengan beberapa protein kaya serat. Ini berfungsi mencegah lonjakan gula darah di tubuh.