PinkKorset.com, Jakarta – Konsumsi minyak goreng di Indonesia meningkat rata-rata, meskipun sudah banyak diimbau untuk mengurangi makanan yang digoreng karena dampak buruknya bagi kesehatan.
Survei Sosial Ekonomi Nasional pada 2018 menunjukkan, konsumsi minyak goreng di Indonesia meningkat rata-rata 3.51% dari 2014 ke 2018. Padahal, orang Indonesia sangat gemar makanan yang digoreng. Tak bisa dipungkiri, rasanya yang gurih dan renyah memang bikin ketagihan!
Faktanya, menggoreng makanan dengan minyak goreng dapat merusak kandungan vitamin dan bahkan berpotensi turun hingga 25%. Bahayanya lagi, saat minyak goreng dipanaskan dengan suhu tinggi, lemak akan teroksidasi dan berubah menjadi asam lemak bebas.
Asam lemak bebas inilah yang nantinya akan menjadi lemak trans yang berbahaya bagi tubuh. Lemak trans di dalam tubuh lama-kelamaan bisa mengendap di pembuluh darah dan menyebabkan berbagai masalah bagi kesehatan. Contoh-contoh penyakit ekstremnya adalah jantung, kanker, diabetes, obesitas, kolesterol, dan banyak lagi.
Mengurangi atau menghentikan pemakaian minyak goreng akan menjadi solusi optimal untuk menjaga kesehatan. Ada banyak cara. Mulai mengganti dengan pilihan yang lebih sehat hingga menggunakan alternatif metode masakan.
Misalnya memasak dengan ikan dan ayam. Ketika digoreng, kandungan gizi baik di dalamnya akan hilang. Alternatif memasak yang lebih sehat tanpa menggunakan minyak goreng adalah Air Fryer. Alat ini adalah inovasi memasak terbaru dalam dunia kuliner untuk kebutuhan hidup sehat.
“Air Fryer tak hanya digunakan ibu rumah tangga, tapi juga kaum milenial muda yang sadar terhadap kesehatan tubuh dan makanan. Sanwoo hadir untuk membantu mendukung hal ini, dengan teknologi dari tim kami di Korea,” papar Muhamad Tofan, Sales Director Sanwoo Indonesia.
Sanwoo Air Fryer menggunakan teknologi hemat listrik yang menghilangkan penggunaan minyak dan kadar minyak hingga 85%. Super Rapid Heated Air berarti proses masak lebih cepat dan optimal dengan hasil yang lebih enak, gurih, dan jauh lebih sehat.
“Ini bukan hanya metode memasak yang lebih sehat dan hemat. Kesadaran diri masyarakat untuk hidup sehat juga sudah tinggi, maka cara masak pun harus lebih efektif,” lanjutnya.
