Mebel Lokal Harus Pandai Pilih Tujuan Ekspor [berbagai sumber]

Mebel Lokal Harus Pandai Pilih Tujuan Ekspor

PinkKorset.com, Jakarta – Industri mebel dan furnitur diyakini dapat menjadi andalan ekspor Indonesia. Namun, lesunya perekonomian dunia, mengharuskan industri ini pandai memilih negara tujuan.

Deputi Menko Bidang Perniagaan dan Kewirausahaan, Edy Putra Irawadi mengatakan, industri mebel dan furnitur dapat dijadikan sebagai andalan ekspor Indonesia, mengingat local content-nya yang sangat tinggi.

“Industri mebel sebagai resource base industri, yang sangat kental ke-Indonesiaannya. Bahan baku utamanya berasal dari sumber daya alam lokal berupa kayu maupun rotan, yang dipadukan dengan kerajinan dan hasil budaya indonesia, sehingga industri mebel dan furnitur harus terus dikembangkan,” katanya di Kantor Menko, Rabu (17/9/2014).

Sebagai salah satu industri kreatif khas Indonesia, tahun lalu Industri mebel dan furnitur telah menyumbang devisa ekspor hingga  US$ 1,779 miliar atau 50% dari ekspor kayu dan produk dari kayu selain pulp dan kertas.

Namun, beberapa negara tujuan ekspor saat ini mengalami pelambatan ekonomi. Alhasil, tujuan ekspor produk mebel dan furnitur Indonesia saat ini mulai bergeser, dari semula ke negara-negara seperti Yunani, Inggris, Spanyol dan Belanda, kini ke wilayah Eropa Timur.

“Karena ekonomi negara-negara tersebut mengalami kelesuan menyebabkan terhambatnya daya beli terhadap produk (mebel) kita. Lesunya sudah 10 tahun,” kata Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) Taufik Gani di Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Selain ke Eropa Timur, produk mebel Indonesia kini juga menyasar pasar Asia dan Amerika Latin. Untuk Asia, produk mebel Indonesia diminati oleh negara-negara Asia Timur seperti Korea dan Jepang.

Taufik optimistis, produk mebel dan furnitur Indonesia mampu memperluas pasar, pasalnya produk-produk kerajinan mebel Indonesia memiliki karakter dan motif yang beragam serta memiliki ciri khas. “Kita punya karakter dan motif yang beragam dan unik sehingga itu yang menjadi daya tarik,” ucapnya.

Pihaknya pun menargetkan bahwa tahun ini produk-produk mebel Indonesia akan mampu menyumbang ekspor sebanyak US$2 miliar. “Hingga saat ini saja kita sudah melampaui pendapatan dari ekspor mebel tahun lalu yang US$1,78 miliar. Sekarang kita sudah dapat US$1,8 miliar,” ujarnya.

Diakui, kontribusi Indonesia dalam pasar mebel dunia saat ini masih sangat kecil, kurang dari 1%. Sementara negara-negara lain seperi Brazil, Vietnam dan Polandia menyumbang 2%, dan  Tiongkok menyumbang 31% dari produk mebel dunia pada 2011.

Namun, dalam lima tahun kedepan, ditargetkan Indonesia mampu menghasilkan produk ekspor mebel dan furnitur hingga lebih dari 2% dari produksi global atau senilai US$ 8- 10 miliar per tahun dan dalam 10 tahun ke depan ditargetkan mampu memasok 5% dari pangsa pasar mebel dunia.