Tenang, Premium Tidak Habis Foto: bloomberg

Tenang, Premium Tidak Habis

PinkKorset.com, Jakarta – Antrean panjang mengular di beberapa SPBU. Kabar yang menyebutkan premium akan habis, menjadi penyebabnya.    

Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya mengatakan, isu BBM subsidi jenis premium bakal habis, saat ini santer terdengar di daerah-daerah.

Hal ini memicu kepanikan dan aksi beli masyarakat secara berlebih.

“Seperti di Pantura hanya panic buying, karena ada rumor isu premium akan kosong, masyarakat yang biasanya beli Rp10 ribu per hari, sekarang jadi beli diatas Rp10 ribu,” ujarnya di Jakarta, Senin (25/8/2014).

Ia pun menegaskan bahwa dalam hal ini premium tidak akan habis. Pertamina hanya melakukan pengendalian untuk menjaga kuota BBM subsidi, agar tetap tersedia hingga akhir tahun.

Seperti diketahui, tanpa adanya pengendalian, maka kuota solar subsidi diperkirakan akan habis pada 30 November dan premium hanya cukup sampai 19 Desember 2014. Untuk memastikan ketersediaan hingga akhir tahun, maka kuota BBM subsidi dalam APBN-P 2014 dikurangi menjadi 46 juta Kl, dari sebelumnya 48 juta Kl dalam APBN 2014.

Adapun pengendalian yang dilakukan Pertamina adalah memangkas alokasi harian premium sebanyak 5% serta pengurangan alokasi harian solar mencapai 10-15% hampir di semua SPBU di Indonesia. Jadi, seandainya hari ini habis, maka premium akan tersedia lagi di keesokan harinya.

“Yang terjadi hanya pengendalian, saya sampaikan bahwa dilakukan Pertamina adalah memotong alokasi harian untuk premium hanya 5 persen dan solar 10-15 persen,” ujarnya.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir sebelumnya mengatakan, fenomena antrian, disusul habisnya BBM bersubsidi pada sore hari di beberapa SPBU di Indonesia bukan merupakan kelangkaan BBM.

“Habisnya alokasi harian BBM bersubsidi di SPBU pada sore hari merupakan konsekuensi logis dari pengaturan penyaluran BBM bersubsidi sesuai dengan sisa kuota yang telah ditetapkan dalam UU APBN-P 2014,” katanya.

Baca juga:

Pertamina Perketat Distribusi, BBM Subsidi Kosong