PinkKorset.com, Jakarta – Eksplorasi budaya selalu menarik untuk dijadikan sumber ide dan inspirasi yang tak lekang waktu.
Sudah bukan rahasia, ragam budaya Indonesia memikat hati dunia. Motif-motif khas beberapa daerah di Tanah Air berhasil mewarnai panggung mode dunia.
Perancang dalam negeri pun tetap termotivasi untuk mengangkat kebudayaan negeri ke dalam koleksinya.
Seperti DINIRA, line ready-to-wear dari Dini Pratiwi Irawati yang mengangkat kebudayaan Suku Dayak.
Ia menampilkan 22 set busana, yakni 18 set busana perempuan dan empat set busana lelaki, Rabu (28/10/2015) atau hari kelima Jakarta Fashion Week 2016.
Tampilan festive penuh warna khas Dayak memiliki sisi lain yang dingin dan misterius, dari reputasinya sebagai pemburu kepala.
Sisi tangguh dan agresif dikemas secara ceria ini menjadi inspirasi dan ide menarik. Dini mengambil beberapa motif ornamen khas Dayak.
Seperti motif tato yang ia susun menjadi motif dengan struktur lebih geometris. Lalu mengaplikasikannya menjadi detil-detil menarik di koleksinya.
Koleksi tersebut mayoritas berpotongan boxy dan lurus, mengadaptasi beberapa bentuk dasar pakaian khas Dayak.
Dini masih mengeksplorasi beberapa teknik detil yang digunakan di koleksi terdahulunya. Seperti teknik raveling untuk membuat efek ilusi bulu.
Kemudian cut out patchembroidery, regular embroidery, full sequins, dan hand painting fabric. Dini juga mengangkat detail baru di dalam koleksinya.
Seperti 3D beads embellishment untuk menciptakan efek fringe tumpuk. Dini menggunakan palet warna dasar akromatik seperti hitam, putih, dan abu-abu.
Namun, ia juga memberikan sentuhan warna khas Dayak seperti kuning dan oranye, melalui beads. Serta emas dan perak pada sequins dan bordir.
Bahan ringan dan mudah seperti katun, crepe, organdy, dan duchess menjadi pilihan untuk tampilan yang lebih modern dan praktis.
Kolaborasi dengan MarselHober berupa aksesoris rotan yang berbentuk arm cuffs, neck cuff, corset belt, dan feather hat melengkapi gaya urban tribal pada koleksinya.
All photos by DINIRA
