Mamografi Sebabkan Kanker? [rsna]

Mamografi Sebabkan Kanker?

PinkKorset.com, Jakarta – Tes mamogram atau mamografi biasanya dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara. Namun, benarkah alat ini justru memperbesar risiko kemunculan kanker?

Mamografi adalah proses pemeriksaan payudara menggunakan sinar-X dosis rendah, umumnya berkisar 0,7 mSv. Mamografi mampu memeriksa kelainan payudara lebih detail.

Indikasi kanker payudara dapat dipantau melalui ductal carcinoma in situ (DCIS) yang terdapat dalam kelenjar-kelenjar payudara. Sejumlah 85% DCIS dapat dideteksi dengan mamografi.

Namun, tes ini dikabarkan juga berisiko untuk menimbulkan kanker, terutama bagi perempuan muda dengan gen mudah bermutasi.

Mamografi diketahui dapat memutasi gen jenis BRCA1 atau BRCA2. Mutasi kedua gen itu dapat memperbesar risiko kanker sebanyak lima kali lipat. Padahal, sekitar 1 di antara 400 orang perempuan memiliki gen yang abnormal.

Perempuan dengan gen sensitif hindari radiasi

Dalam penelitian yang dilakukan British Medical Journal (BMJ) terhadap 2000 perempuan di atas 18 tahun ditemukan fakta bahwa perempuan 30 tahun yang memiliki gen mudah bermutasi akan terkena kanker payudara di usia 40 tahun.

Parahnya, setiap perempuan yang melakukan tes deteksi kanker payudara di bawah umur 20 tahun ternyata dapat terkena kanker di umur 43 tahun.

Terkait hal ini, beberapa ahli kesehatan menyarankan sebaiknya perempuan yang memiliki gen sensitif dan mudah berubah tidak menggunakan prosedur deteksi kanker yang melibatkan radiasi.

Terutama karena jenis gen ini mudah sekali rusak dengan paparan sinar radiasi. Karena tidak mudah memperbaiki kerusakan gen dengan jenis seperti ini, maka kanker mudah sekali terjadi.

breast-cancer1

Salah kaprah tentang mamografi

Dr. Hardina Sabrida MARS dari Instalasi Deteksi Dini dan Promosi Kesehatan RS Kanker Dharmais mengatakan, saat ini banyak perempuan salah kaprah tentang mamografi.

Mamografi dianggap justru menimbulkan kanker akibat radiasi yang dipancarkan.

”Faktanya tidak demikian, radiasi mamografi 4 kali lebih rendah ketimbang X-Ray pada dada dan punggung,”ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.

Namun, ia menyarankan tes mamografi dilakukan pada usia 40 tahun setahun sekali untuk mendeteksi kanker payudara. ”Lakukan ini walaupun Anda dalam kondisi sehat,” katanya.

Sementara bertambahnya usia, frekuensi pemeriksaan mamografi menurun. “Usia di atas 50 tahun pemeriksaan mamografi cukup dua tahun sekali,” katanya.