Mencuci Batik Tidak Boleh Sembarangan [emjeshop]

Mencuci Batik Tidak Boleh Sembarangan

PinkKorset.com, Jakarta – Setelah berbatik ria pada Hari Batik Nasional kemarin, kini saatnya membersihkan pakaian tersebut. Tapi jangan asal mencuci ya.

Sejak 2009, Batik dinobatkan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda yang dihasilkan Indonesia.

Kain maupun pakaian yang dilukis menggunakan canting dan malam ini memiliki nilai budaya dan seni. Unsur tersebut dapat luntur bila Anda salah mencucinya.

Lalu bagaimana mencuci batik yang tepat?

Dr. Ir. Indra Tjahjani, SS, MLA, MMSI, Pakar Batik menjelaskan, mencuci batik harus dilakukan menggunakan tangan dan memerlukan sabun khusus.

“Mencuci batik dengan mesin cuci merusak serat kain, sedangkan detergen akan memudarkan warna batik,” katanya di Jakarta, Rabu (30/9/2015).

Menurut perempuan penggagas komunitas Mbatik Yuuuk ini, buah lerak dan daun dilem secara alami dapat digunakan sebagai bahan pencuci batik. Cara menggunakan bahan tersebut dengan direndam air hangat dan diremas-remas.

Sementara mencuci batik sebaiknya tidak dikucek dan diperas terlalu keras. Menurut pendiri Griya Peni ini, batik hanya butuh dikucek perlahan dan diperas secara lembut dari atas ke bawah.

“Saat menjemurnya jangan dibawah terik matahari, sebaiknya diangin-anginkan di tempat teduh. Gunakan jemuran bambu agar kain tidak mudah melekat,” katanya.

Setelah kain batik kering, biasanya melalui proses ratus. Ratus merupakan pengasapan kain batik untuk memberikan aroma khusus. Cara ini dilakukan dengan membakar bubuk ratus dengan bara api yang diletakkan di dalam kurungan ayam dan ditutup dengan kain batik.

Bubuk ratus biasanya terdiri dari bahan-bahan aromatik alami, seperti kayu cendana, kayu manis, dan akar wangi.

Tak kalah penting adalah penyimpanan kain batik. Jauhi kapur barus dari kain batik karena merapuhkan kain. Sebaiknya menggunakan rempah seperti lada butir maupun akar wangi yang dimasukkan ke dalam kantong berongga besar.

“Supaya awet disimpan lama, kain batik jangan diwiru (dilipat-lipat ujungnya) karena mudah robek. Sebulan sekali, kain batik diangin-anginkan supaya tidak dimakan rengat,” pungkasnya.