Pisang Mentah (Yes), Kentang Tumbuk (No) [telegraph]

Pisang Mentah (Yes), Kentang Tumbuk (No)

PinkKorset.com – Untuk diet sehat, hindari memasak dengan minyak zaitun atau mengonsumsi kentang tumbuk (mashed potatoes). Tapi, makanlah pisang hijau mentah dan banyak minum air.

Seorang profesor biokimia menyampaikan tips makan sehat yang amat sederhana. Makan pisang mentah, menghindari kentang tumbuk, dan tidak memasak dengan minyak zaitun.

Ini disampaikan oleh Profesor Rodney Bilton yang telah menghabiskan 15 tahun meriset diet sehat, berdasarkan bukti ilmiahnya. Berikut penjelasan ilmiah yang ia berikan.

Pisang yang kulitnya hijau dan masih mentah, menurut profesor emeritus di Liverpool John Moores University ini, memiliki kandungan pati resistan lebih banyak ketimbang yang sudah matang.

“Sari pati (pisang) ini merupakan serat diet yang mudah dicerna dan penting, juga dicerna lebih perlahan ketika melintasi sistem pencernaan Anda. Sehingga, memberi energi yang bertahan lebih lama,” katanya.

Pati ini juga bisa membantu menurunkan berat badan karena menstimulasi pelepasan hormon glukagon, yang mempercepat pembakaran lemak secara alami oleh tubuh.

Adapun kentang tumbuk atau rebus, kata Profesor Biilton, mengandung  gula 25% lebih banyak ketimbang yang dipotong-potong biasa. Memanaskan atau menghancurkan pati di kentang membuat kadar gulanya meningkat.

Adapun minyak zaitun dan extra virgin oil, sebaiknya digunakan untuk dressing salad. Sebab keduanya adalah jenis minyak yang lebih cepat panas. Saat terlalu panas, minyak-minyak ini mengeluarkan zat kimia beracun, lipid peroksida.

“Saat termakan, lipid peroksida bereaksi dengan protein dan DNA. Ini diyakini meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung,” katanya.

Tips-tips lain yang sampaikan antara lain minum banyak air putih untuk mengurangi sakit punggung.

Mewaspadai tofu karena berisiko menghambat penyerapan mineral-mineral yang penting untuk tubuh.

Juga, ingat bahwa smoothie yang sehat dan mengandung banyak buah masih mengandung gula meski dalam bentuk fraktosa, gula alami buah-buahan.