Ketombe Masalah Jangka Panjang [verywell]

Ketombe Masalah Jangka Panjang

PinkKorset.com, Jakarta – Banyak mengira ketombe masalah rambut biasa. Padahal ini gangguan kulit kepala bersifat kronik sehingga kerap kambuh.

Ketombe menghasilkan sisa kulit mati berwarna putih yang mudah terlihat pada rambut hitam. bahkan ketombe yang jatuh di baju hitam terlihat mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri.

Lalu, apa sih sebenarnya ketombe? Spesialis Kulit dan Kelamin RS Pondok Indah dr. R.Aj. Putri Ambarani Paramasari, Sp.KK mengatakan, munculnya ketombe bukan suatu proses normal pada tubuh. “Ketombe disebut pityriasis rosea dan termasuk dermatitis seboroik ringan,” katanya kepada PinkKorset di Jakarta.

Dermatitis seboroik (DS) tergolong penyakit kronik dan bersifat kambuhan. DS tidak hanya muncul di kulit kepala tetapi juga menyerang kulit dengan kelenjar minyak tinggi seperti wajah, alis, telinga belakang, lipatan (paha, ketiak, dengkul), dada, pusar dan punggung.

Menurut dr. Putri biang keladi DS tidak diketahui secara medis. Hingga saat ini hanya faktor dugaan, yakni genetik. “Orang ketombean biasanya ada riwayat keluarga berketombe,” ujarnya.

Selain itu pemicu ketombe yakni aktifnya kelenjar minyak. Kondisi ini berkaitan dengan hormon androgen ketika pubertas. Ada pula dugaan lain pencetus ketombe karena faktor stres, kelainan saraf, epilepsi, kelumpuhan dan buruknya sistem imun (orang dengan HIV).

Ketombe bisa terjadi sejak bayi maupun dewasa. Pada bayi baru lahir dapat mengalami ketombe (cradle calp) karena pengaruh hormon androgen dari ibu.

Namun, umumnya bila kondisinya tidak buruk akan membaik dengan sendirinya hingga umur enam bulan. Kemudian ketika bayi berumur dua tahun biasanya sudah bersih dari ketombe. Dr. Putri menjelaskan, bayi berketombe dapat diobati dengan kortikosteroid ringan atau dengan cara tradisional, yakni minyak kelapa.

“Minyak kelapa hangat yang dioleskan ke kepala bayi bisa meredam radang dan melunakan sisik ketombe sehingga mudah dibersihkan,” ucap perempuan asal Solo, Jawa Tengah. Sementara ketombe pada orang dewasa tidak dapat sembuh. Bentuk sisik ketombe orang dewasa lebih tebal, berminyak dan lebih kekuningan.

Lebih lanjut, dr. Putri menambahkan, faktor makanan tidak memengaruhi ketombe secara langsung. Hanya saja makanan pemicu aktifnya kelenjar lemak bisa membuat ketombe semakin parah. Makanan tersebut termasuk makanan berlemak dan berkolesterol.

“Tidak perlu pantang makanan itu yang penting diimbangi buah dan sayur. Tidak makan makanan berlemak kalau genetiknya kita dan kelenjar seboroik aktif maka jadi ketombe,” pungkasnya.