PinkKorset.com, Jakarta – Penyakit kulit psoriasis ternyata tidak hanya menyerang kulit. Namun juga memicu berbagai gangguan kesehatan lain.
Psoriasis adalah penyakit peradangan kronis (autoimun) pada kulit, dimana penderitanya mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Psoriasis ditandai dengan bercak-bercak merah bersisik kasar dan tebal.
Kendati tergolong penyakit kulit, psoriasis ternyata juga berhubungan dengan sindrom metabolik. “Psoriasis berkaitan sindrom metabolik yang berisiko ke arah penyakit kardiovaskuler,” kata dr. Githa Rahmayunita, SpKK di Jakarta, baru-baru ini.
Sindrom metabolik merupakan gambaran kondisi tubuh terkait tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, kadar kolestrol buruk serta obesitas secara bersamaan.
“Kondisi tersebut ditandai dengan kadar kolesterol baik (HDL) rendah, lemak lingkar perut berlebih (buncit), tinggi trigliserida, hipertensi dan resistensi insulin,”papar dr. Githa yang juga Ketua kelompok studi Psoriasis Indonesia (KSPI) dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
Menurutnya, banyak penyakit yang dipicu masalah pada sistem aliran darah jantung (kardiovaskuler), seperti penyakit jantung iskemik, stroke, penyakit jantung akibat tekanan darah tinggi, penyakit jantung rematik, pembesaran aorta, cardiomyopathy, atrial fibrillation, endocarditis, dan peripheral artery disease.
Selain terkait dengan sindrom metabolik, psoriasis juga menyebabkan kerusakan kuku dan radang sendi. “Kerusakan kuku ditandai titik-titik seperti bekas tusukan. Sementara radang sendi muncul pada jari kaki, jari tangan, lutut, pergelangan kaki merah dan bengkak,”paparnya.
Dr. Githa pun menyarankan pasien psoriasis melakukan pola makan sehat, gaya hidup aktif, olahraga dan mengelola stress. Namun, tujuan gaya hidup sehat ini bukan bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, karena akan memperburuk kondisi psoriasis.
“Gaya hidup sehat lebih untuk mencegah penyakit kardiovaskuler. Pasien psoriasis sebaiknya hindari konsumsi suplemen yang menstimulasi sistem imun,” pungkasnya.
