Makanan Fermentasi Menyehatkan? [biotecnika]

Makanan Fermentasi Menyehatkan?

PinkKorset.com – Mengonsumsi makanan maupun minuman fermentasi meningkatkan jumlah bakteri dalam usus yang memberikan efek berbeda-beda.

Peneliti makanan University of Nebraska, AS, Robert Hutkins, PhD bersama koleganya mencatat banyak alasan makanan dan minuman fermentasi perlu masuk dalam daftar menu diet Anda.

Misalnya saja yogurt membantu menghindari penyakit jantung dan diabetes tipe 2 serta meredakan gejala sindrom iritasi usus besar. Makanan fermentasi lain juga bisa meringankan diare usai mengonsumsi antibiotik yang mengganggu keseimbangan bakteri usus. Begitu pula kimchi dapat mengurangi risiko diabetes dan obesitas.

Fermentasi tidak terlepas peran bakteri. Selama proses ini bakteri memecah berbagai komponen makanan. Sehingga memudahkan Anda mencerna dan menyerap nutrisi.

Bahkan fermentasi dapat meningkatkan nilai gizi. Contohnya bakteri asam laktat pada yogurt, kefir, tempe, miso dan kimchi yang dapat memproduksi vitamin B12. Vitamin ini umumnya terdapat pada bahan makanan heeani dan tumbuhan laut.

“Studi ini menunjukkan hubungan antara makanan, penurunan penyakit dan peningkatan kesehatan terjadi pada orang dengan diet kaya makanan fermentasi,” ucapnya dilansir WebMD.

Tetapi Anda tidak harus menambahkan makanan maupun minuman fermentasi ke dalam diet jika Anda telah menerapkan pola makan sehat yang menyehatkan usus dengan keseimbangan bakteri baik di dalamnya.

Anda bisa menambah makanan fermentasi secara perlahan sambil melihat reaksi tubuh. Biasanya tubuh merespon dengan perut kembung dan perubahan kebiasaan buang air besar selama beberapa pekan.

Tidak ada ukuran pasti jumlah konsumsi makanan fermentasi pada setiap orang. Namun American Academy of Nutrition and Dietetics sering merekomendasikan dua sampai tiga porsi makanan fermentasi per hari.

Kendati makanan maupun minuman fermentasi aman dikonsumsi tetapi ada risiko meningkatkan kalori dan tekanan darah tinggi. Beberapa produk makanan fermentasi mengandung garam dan gula tinggi. Misalnya kimchi, yogurt kemasan dan kombucha.