PinkKorset.com – Mengganti minuman manis berkalori dengan minuman ‘diet’ dianggap membantu menurunkan berat badan. Benarkah?
Persepsi umum masyarakat dipengaruhi kata-kata manis iklan minuman manis berlabel ‘diet’ bahwa minuman tanpa gula atau dengan pemanis sintetis itu menyehatkan dan bantu menurunkan berat badan.
Kendati pemanis sintetis dalam minuman tanpa mengandung kalori ketimbang gula murni tetapi bukan berarti bisa menjadi ‘sahabat’ diet Anda.
Para peneliti menjelaskan, minuman tanpa kalori masih memicu reseptor manis pada otak yang menggugah Anda mengonsumsi makanan berlebih.
Senior Investigator Imperial School of Public Health, Christopher Millett menyampaikan sampai saat ini belum ditemukan bukti imliah kuat yang mendukung persepsi minuman tanpa kalori ini.
“Jauh dari solusi krisis obesitas dunia, minuman dengan pemanis sintetis bisa saja memecahkan masalah. Tapi tidak bisa dipromosikan sebagai bagian diet sehat,” ucapnya.
Para penulis menilai studi-studi sebelumnya yang mendukung minuman manis tanpa kalori dapat menjadi bagian diet sehat karena industri tersebut menyuap mereka.
Sementara British Soft Drinks Association menganggap keliru mengecap buruk minuman tanpa kalori karena tujuannya membantu orang mempertahankan diet rendah kalori. Terlebih konsumsi minuman ringan di UK terus meningkat lebih dari 17% tiap tahun sejak 2012.
Penasihat pemerintah untuk masalah obesitas dari Diet and Population Health, University of Oxford, Profesor Susan Jebb menjelaskan, bagi orang yang terbiasa hidup sehat dengan minum air mineral tidak dipusingkan mengganti dengan minuman lain.
“Tetapi terasa berat bagi orang yang terbiasa minum manis. Sehingga beralih dari minuman berkalori ke minuman dengan pemanis sintetis adalah langkah tepat,” sambungnya.
Pada akhirnya mempertahankan berat badan sehat tidak sekadar bertukar satu produk ke produk lain. Prinsipnya yakni kalori yang dikonsumsi harus sesuai dengan kalori yang dibutuhkan.
