PinkKorset.com, Jakarta – Tak hanya membuat perempuan menopause terlihat awet muda, terapi ini juga meningkatkan gairah seksual mereka.
Pakar Kedokteran Anti-aging Dunia, Prof. Dr. Deby Vinski, MScAA, PhD menjelaskan, terapi female rejuvenation stem cell dapat memperlambat gejala menopause, termasuk masalah kekeringan vagina yang menurunkan gairah hubungan intim suami istri. Terapi ini mengambil stem cell (sel punca) dari lemak maupun darah pasien. Kemudian diproses dan diinjeksi ke dalam tubuh pasien.
“Jadi, tidak ada istilah perempuan tua, menopause atau tidak bisa berhubungan suami istri,” katanya di sela-sela Perayaan 20 Tahun Prof. Dr. Deby Vinski, MScAA, PhD Berkarya di Jakarta, Jumat (9/11/2018).

[Prof. Dr. Deby Vinski, MScAA, PhD menerbitkan text book Preventive, Regenerative and Anti-aging Medicine.
“Sehingga wajah lebih bersinar dan awet muda. Jadi, cantiknya komplet,” sambung pendiri pusat anti-aging dan medical tourism, Vinski Tower ini.
Umumnya female rejuvenation stem cell dilakukan pada perempuan menopause (40 tahun ke atas). Tetapi adapula pada perempuan umur 30 tahun ke atas sebagai upaya perlambatan gejala menopause, terutama yang memiliki penyakit degeneratif.
Frekuensi terapi bersifat individual sehingga tiap pasien tidak selalu sama. Umumnya terapi bisa diulang tiga kali dalam rentang enam bulan sekali. Khusus lansia di atas 70 tahun frekuensi terapi maupun dosis sel punca dapat ditingkatkan.

[Syukuran-20-tahun-Prof.-Dr.-Deby-Berkarya]
“Banyak pasien perempuan melakukan female rejuvenation stem cell, kalau laki-laki men vitality di lantai 7 Vinski Tower,” pungkas dokter pertama yang lulus dengan predikat Magna Cum Laude Anti-Aging Medicine Specialization di Paris.