Bisnis Dendeng Nirina Berdendang [PinkKorset]

Bisnis Dendeng Nirina Berdendang

PinkKorset.com, Jakarta – Selain menjadi selebritas, Nirina Zubir pun pandai memasak. Bisnis dendengnya pun berdendang.

Perempuan kelahiran 12 Maret 1980 ini tak menyangka bisnis panganan yang digeluti bersama sang suami, Ernest dan keluarganya disukai pasar.

Meskipun lahir di Antananarivo, Madagaskar, darah Minang yang mengalir di dalam dirinya membuat Nirina jatuh hati dengan dendeng balado.

“Saya orang Sumatera, ada keturunan Pariaman, Bukit Tinggi dan Aceh. Suamiku, Ernest juga ada keturunan Bukit Tinggi,” kata Nirina Zubir saat ditemui PinkKorset.com  di acara Wirausaha Mandiri Expo 2015, Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (14/3/2015).

Menurutnya, ada beberapa jenis dendeng asal Sumatera, seperti dendeng batokok, dendeng baraciak, dendeng lambok dan dendeng balado. Namun, ia lebih memilih dendeng balado yang menurutnya tidak banyak dijual di pasaran.

“Kami sekeluarga lebih suka dendeng yang agak basah. Tidak segaring dendeng yang biasa dan enggak sebasah dendeng batoko,” ucap Nirina menjelaskan perbedaan dendeng miliknya.

Dimulai sejak 2014, Nirina memilih menjual dendeng balado dengan memilih merek Dendang by Nirinest. Ia berharap orang akan merasa pedas yang ‘nendang’ setelah menikmati produk miliknya.

“Pertama kali pas Lebaran. Waktu itu cuma tawarin di media sosial ke temen-temen. Rupanya momen ini sangat pas karena banyak keluarga yang ditinggal mudik oleh pembantu,” katanya.

“Saya awalnya belanja sendiri, masak sendiri dibantu keluarga Ernest. Pertama bikinya sekilo, 5 kilo, 10 kilo dan lama-lama 30 kilo, padahal cuma Lebaran saja,” ucap Nirina dengan mimik terkejut.

nirina-zubir-dendang1

Melihat respon pasar yang bagus, Nirina memutuskan menghentikan bisnisnya sejenak untuk mematangkan konsep.  “Dari situ kami cuti sebulan untuk mematangkan konsep. Membuat sticker dan packaging yang pas. Akhirnya baru mulai jalan kembali 4 atau 6 bulan lalu,” katanya.

Rahasia kelezatan dendeng Nirina terletak pada keluarga suami. “Resepnya dari keluarga Ernest. Dia dan ibunya yang meracik pertama kali,” kata Nirina sembari menambahkan, bahwa pedas bumbu balado murni dari cabai.

“Pedes kita enggak pakai lada, apalagi ditambah tomat,” ucap Nirina mengungkap rahasianya. Ia hanya menggunakan kombinasi cabai rawit merah, cabai merah keriting dan cabai merah besar.

Hingga saat ini, produknya telah digemari banyak orang di seluruh Indonesia dan di berbagai belahan dunia. “Kebanyakan pangsa pasar kita traveller. Sudah mencangkup Jakarta, seluruh Indonesia, Jepang dan London. Malah Dendang ini sudah pergi ke tempat saya yang belum pernah saya kunjungi, yaitu ke Finlandia dan Shanghai,” ucap perempuan yang mengawali karier sebagai VJ MTV Indonesia itu dengan bangga.

Saat ini, sekali produksi rata-rata 15 kilo dendeng. Dendang Nirinest ini dikemas dalam kantong hitam ber-sealer, dengan label merah. Satu kantong seberat 250 gram, dibanderol Rp 175 ribu.

nirina-zubir-dendang

Meski enggan menyebutkan modal awalnya, Nirina mengaku dirinya tidak mengeluarkan banyak dana di awal bisnis. Dengan tingginya permintaan, bisnisnya dalam beberapa bulan sudah balik modal. “Kita sudah BEP bulan ke-3,”katanya.

Menjual dengan hati

Ibu dua anak ini menuturkan, bisnis dendengnya yang sangat bergantung pada harga cabai sempat menghadapi tantangan. Misalkan saja harga cabai yang tahun lalu sempat meroket. Sementara mayoritas pelanggannya sangat menyukai rasa pedas.

“Kita sudah merasakan harga cabai mencapai Rp 155 ribu per kilo. Tapi kita siasati dengan margin yang tinggi. Makanya kita sudah persiapkan harga segitu. Level pedasnya juga sudah dikurangi. Sudah enggak ikutin permintaan orang-orang, kalau diikutin pasti bisa lebih pedas lagi dari ini,” ujarnya.

Ketika ditanya kunci sukses, Nirina hanya menjawab, “Kami menjual dengan hati dan menikmati apa yang kita jual. Intinya yang pakai hati terasa deh di hati semua orang.”

Harapan yang besar terhadap bisnisnya diutarakan oleh Nirina. “Doain aja suatu saat bisa berkembang pesat sekali sampai akhirnya kami punya rumah makan Dendang by Nirinest,” ucapnya sambil menutup pembicaraan.