Mi Instan Pertama untuk Anak [PinkKorset]

Mi Instan Pertama untuk Anak

PinkKorset.com, Jakarta – Mi instan khusus anak dibuat dengan wortel dan rumput laut serta taburan menggoda. Seperti apa rupa sajian ini?

Sejauh ini mi instan yang tersedia di pasaran masih ditujukan untuk orang dewasa. Hal ini terlihat dari jenis rasa yang disajikan terinspirasi dari menu makanan orang dewasa.

Melihat hal ini, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) meluncurkan My Noodlez untuk kalangan anak-anak.

General Marketing Manager Noodle Division ICBP, Julia Atman mengatakan jumlah anak di Indonesia cukup tinggi sebagai peluang pasar.

“Tingkat kelahiran di Indonesia cukup tinggi. Kami lihat potensi itu karena sampai sekarang belum ada produk mi fokus untuk anak,” kata Julia Atman saat konferensi pers peluncuran Indomie My Noodlez di Jakarta, Selasa (20/10/2015).

Menurut Julia, mi instan khusus anak-anak ini tersedia dalam tiga pilihan rasa, yakni Pizza Cheese, Rumput Laut dan Salmon Teriyaki.

Tak hanya itu, aneka taburan mi dibuat dengan rasa variatif, seperti contohnya kriuk keju dan sosis, kriuk wortel serta kriuk rumput laut. Bahkan kriuk wortel dibuat dengan bentuk wortel yang lucu.

my-noodlez1

Sementara untuk menambah zat gizi, produk ini dibuat dengan wortel dan rumput laut.

Prof. Dr. Hardiansyah, MS, Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat FEMA Institut Pertanian Bogor mengatakan, rumput laut dan wortel mengandung zat gizi yang dibutuhkan anak.

“Sayuran seperti wortel dan rumput laut kaya vitamin dan mineral. Selain karotenoid yang bagus untuk mata dan kulit, wortel juga mengandung zat anti kanker, falcarinol, kata Prof. Dr. Hardiansyah pada kesempatan acara yang sama.

Produk ini diharapkan dapat menjadi pemacu anak menyukai sayuran.

“Produk ini menginspirasikan anak usia sekolah untuk makan sayur dan mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral,” katanya.

Kebutuhan gizi tidak cukup dengan mi instan saja. Prof. Dr. Hardiansyah menganjurkan anak mengonsumsi berbagai jenis makanan untuk memenuhi gizi harian.

“Makan mi 1-2 hari sekali its OK tapi enggak bisa tergantung satu jenis makanan saja,” tutupnya.