Pentingnya Mengeksplorasi Perkembangan Anak [gymbobuzz]

Pentingnya Mengeksplorasi Perkembangan Anak

PinkKorset.com, Jakarta – Mengeksplorasi anak usia di bawah enam tahun merupakan masa emas. Apa maksudnya?

Eksplorasi anak dalam hal ini adalah yang terkait dengan penyerapan informasi yang mempengaruhinya saat dewasa. Penyerapan informasi optimal pada rentang usia ini karena perkembangan otaknya meningkat.

Menurut psikolog, Verauli, M. Psi., enam tahun pertama kehidupan anak disebut ‘The Play Years’, kegiatan eksplorasi melalui bermain yang mendukung aspek tumbuh kembang anak.

“Eksplorasi pada anak akan mengembangkan fisik dan senso-motor, kognitif (kecerdasan, kemampuan berbahasa dan kreativitas) dan psikososial (emosi positif, rasa percaya diri dan keterampilan sosial),” kata Verauli Roslina, M. Psi.

Lebih lanjut ia menambahkan, eksplorasi anak bisa terjadi pesat mulai usia dini. Usia di bawah satu tahun merupakan masa anak mengalami perkembangan otak di area auditori dan visual.

“Makanya anak usia itu senang dibuat cilukba atau nyanyi sambil diajak ngomong. Puncaknya terjadi di usia 7-10 bulan,” ucap Vera, sapaan akrabnya. Eksplorasi pada anak membutuhkan peran orang tua sebagai pembimbing sekaligus panutan.

“Anak belajar optimal saat dia bereksplorasi bukan dengan teman sebaya tapi orang tua yang jauh lebih paham dunia dan lingkungan,” kata psikolog yang mengisi acara Curahan Hati Perempuan di Trans TV.

Lalu, apa efeknya bila orang tua melewatkan masa puncak eksplorasi anak?

Anak yang tidak terbiasa bereksplorasi saat masa puncaknya menjadi pasif. “Anaknya jadi pasif. Cenderung menunggu dan melihat ketimbang bergabung langsung. Anak tidak bisa belajar secara bebas dan mendalam,” lanjutnya.

Ada dua teknik eksplorasi pada anak yang bisa dilakukan oleh orang tua. Proses pemahaman dibutuhkan anak dengan cara memberikan penjelasan dengan bahasa dan perumpamaan yang sederhana.

Selanjutnya, memberikan dukungan pada anak. Berikan kesempatan pada anak melakukan rasa penasarannya.

Eksplorasi anak akan semakin efektif bila didukung tempat yang dapat memfasilitasi proses belajar. Misalkan saja taman bermain, museum ataupun wahana bermain di mall.

Interaksi ini akan menghasilkan hormon bahagia pada tubuh anak yang menghambat pengeluaran hormon stress. Hormon bahagia memicu berubahnya kandungan gula dalam darah yang memberi nutrisi pada otak sehingga hasil belajar optimal.

“Makanya belajar sambil senang. Itulah pentingnya interaksi ini,” ujarnya.

Selaras dengan hal ini, PT Nutricia Indonesia Sejahtera (Bebelac) menyelenggarakan BebeExplora, taman bermain yang mendukung eksplorasi anak sekaligus tempat edukasi bagi para ibu.

BebeExplora menyuguhkan 12 wahana bermain yang akan diselenggarakan secara gratis di dua mall di Jakarta, Gandaria City (19-20 September 2015) dan Kota Kasablanka (26-27 September 2015).