Hati-hati Neuropati Berisiko Kelumpuhan [neuropathyjournal]

Hati-hati Neuropati Berisiko Kelumpuhan

PinkKorset.com, Jakarta – Neuropati berkaitan fungsi saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, bila tidak segera ditangani.

Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) Pusat, dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K) mengatakan, neuropati adalah kondisi gangguan dan kerusakan saraf tepi yang berdampak serius bila diabaikan.

“Awalnya akan mati rasa (kerusakan ringan). Lalu, bila dibiarkan dapat berakhir lumpuh dan tidak bisa diobati,” katanya di Jakarta baru-baru ini.

Dijelaskan, neuropati berawal dari masalah sistem saraf tepi yang dapat memengaruhi sistem sensorik, motorik, otonom dan campuran. Gejala neuropati meliputi kesemutan, mati rasa, kram, kaku-kaku, rasa terbakar, kulit kering (hipersensitif), kulit mengilap dan kelemahan anggota gerak.

“Munculnya neuropati juga menurunkan kualitas hidup,” katanya lagi.

Beberapa dampak penurunan kualitas hidup meliputi berkurangnya kekuatan motorik (gerak otot), penurunan sensasi rasa (mudah terluka), impotensi, depresi dan penurunan berat badan.

Data Neuropathy Check Point pada 2015 menemukan bahwa 43% dari 16.800 responden (11 kota di Indonesia) berisiko terkena neuropati. Sejak itu, Neuropati dianggap persoalan medis yang serius.

Konsultan Neurologis Departemen Neurologi FKUI/RSCM ini menambahkan, neuropati bisa dipicu berbagai faktor, antara lain penuaan, diabetes, kekurangan vitamin B, infeksi penyakit, trauma dan saraf terjepit. “Orang dengan diabetes harus lebih waspada. Sebanyak 80% pasien komplikasi diabetes memiliki neuropati,” pungkasnya.