Beberapa Kesalahan Dalam Perceraian [financialgazette]

Beberapa Kesalahan Dalam Perceraian

PinkKorset.com – Tak ada pasangan yang mau bercerai, meski kadang hal ini terjadi juga. Jika Anda sedang berada dalam situasi sulit ini, ada beberapa hal yang sebaiknya tak dilakukan.

Perceraian adalah topik yang tak bakal mau dibahas oleh pasangan yang sedang berbahagia. Faktanya, berbagai riset sudah membuktikan angka perceraian juga tinggi sementara jumlah pernikahan menurun.

Umumnya, emosi mengendalikan tindakan pasangan yang memutuskan untuk bercerai. Terapis pernikahan dan keluarga Shannon Fox, serta pengacara pernikahan Celesete Liversidge, menyampaikan hal-hal yang sebaiknya tak dilakukan di momen sulit itu.

Memaksa Anak Memilih

Selain Anda berdua, ingatlah bahwa anak mungkin merasa lebih sakit. Menghindarkan mereka dari rasa sakit harus menjadi prioritas. Sayangnya, banyak orangtua malah mempersulit keadaan. Mungkin mereka sakit hati dengan pasangannya, namun menggunakan anak sebagai pion akan menyebabkan kerusakan yang tak bisa Anda perbaiki. Jangan paksa mereka memilih atau berpihak atau membuktikan cinta mereka. sesulit apapun ketika bercerai, anak harus selalu diingatkan bahwa ayah-ibu akan tetap mencintai mereka.

Memanfaatkan Pengacara Sebagai Terapis

Pengacara perceraian mungkin sudah memiliki banyak pengalaman dan ia akan berusaha mengerti kondisi Anda, serta seorang pendengar yang baik. Ingat, pengacara bergelar sarjana hukum dan bukan profesional kesehatan terlatih. Anda membayarnya bukan untuk layanan tersebut dan sebaiknya selesaikan urusan dengan pengacara secepatnya agar tidak menelan biaya besar.

Berbicara Buruk Mengenai Mantan

Segala sesuatu mengenai perceraian menyebabkan trauma pada anak dan berpotensi melukai mereka. saat menjelek-jelekkan mantan, tanpa disadari Anda berbicara buruk mengenai seseorang yang menjadi bagian dari si anak. Anda bisa menyebutnya mantan suami atau istri, tapi anak takkan bisa menyebutnya mantan ayah atau ibu. Berlakulah adil kepada anak. Percayalah, saat anak dewasa mereka akan tahu sendiri bagaimana kenyataannya. Jangan bebani anak dengan hubungan buruk Anda bersama ayah/ibunya.

Mencari Pelarian

Perceraian memang sumber stres yang besar. Tentunya Anda ingin kenyaman dan hubungan emosional baru, mengalihkan perhatian dari masalah yang sedang dihadapi. Hindari hal ini. Anda tak siap untuk orang baru, sehingga hal ini takkan adil bagi mereka. Anak pun semakin trauma karena Anda membawa ‘orangtua baru’, ketika mereka masih ‘berduka’ karena keluarganya pecah. Anda pun takkan belajar dari kesalahan jika tak mencari waktu untuk menata ulang hidup, mencari tahu apa yang salah. Anda harus menemukan kembali diri sendiri, menjadi sosok yang baru lagi.

Menolak Mediasi

Hal ini sulit, terutama bagi Anda yang berpisah secara buruk. Namun kedua pihak harus mencoobanya. Selesaikan masalah secara kekeluargaan, agar bisa menghemat waktu dan biaya. Proses mediasi secara kekeluargaan akan lebih memuaskan kedua pihak. Bukankah lebih menyenangkan jika Anda dan mantan sepakat mengenai satu atau beberapa hal?