Kesederhanaan Sate Taichan Bikin Nagih [PinkKorset]

Kesederhanaan Sate Taichan Bikin Nagih

PinkKorset.com, Jakarta – Walaupun ‘miskin’ bumbu dan tampak pucat, tetapi sate taichan sanggup menggoyang lidah Anda. Penasaran?

Anda yang belum mencicipnya tentu penasaran keistimewaan sate ini. Apalagi tampilan sate yang putih hanya ditemani lontong dan sambal, membuat Anda semakin tak yakin menyantapnya.

Sebuah running text bertuliskan Taichan Amir di Jalan Asia Afrika, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat (sebelum belokan menuju Patal Senayan) menjadi pilihan tim PinkKorset.com menuntaskan rasa penasaran ini.

Suasana begitu ramai, untung saja masih tersisa satu meja dan beberapa kursi.

[Suasana keramaian pengunjung sate taichan di Senayan]

[Suasana keramaian pengunjung sate taichan di Senayan]

Sementara itu sate ayam mentah menumpuk di baskom besar. Dua orang sibuk membakar sate ayam dengan dua panggangan panjang. Asap mengepul cukup banyak tetapi tanpa aroma harum khas sate.

[Proses bakar sate taichan]

[Proses bakar sate taichan]

Pesananan tiba, seporsi hidangan ini berisi 10 tusuk sate ayam, lontong, sambal dan bawang goreng. Ternyata tampilan maupun aroma sate memang tidak menggoda mata dan hidung.

Namun, begitu daging sate masuk ke mulut rasa asin, gurih, pedas dan agak asam menyelimuti lidah. Kombinasi rasa ini seketika memancing air liur dan mengucurkan keringat.

[Sate Taican Amir]

[Sate Taican Amir]

Sensasi pedas cabai rawit menjadi ‘candu’ yang menggugah Anda terus mengunyah sate ini. Ditambah lagi rasa sedikit asam dan wangi jeruk limau menambah selera makan. Bila Anda menyukai rasa manis, bisa menambahkan kecap manis yang tersedia di meja makan.

Setiap pedagang sate taichan hanya menyuguhkan satu jenis daging, yakni ayam. Proses pembuatannya hampir sama, yakni sate ayam mentah dibumbui garam dan dibakar menggunakan arang batok hingga matang. Kemudian ditaburi garam lagi dan air jeruk limau. Sate disajikan bersama lontong dan sambal sebagai pemberi pedas sekaligus bumbu saji.

[Sate taichan tanpa sambal]

[Sate taichan tanpa sambal]

Namun yang membedakan sate taichan antar pedagang yakni sambal. Menurut pemilik Sate Taican Amir sekaligus perintis sate taichan di Senayan, Sunarji mengatakan, masing-masing penjual memiliki racikan sambal sendiri.

“Racikan sambal saya warnanya kuning, murni pakai cabai rawit merah, bawang, saus tiram, garam dan kaldu bubuk,” katanya kepada PinkKorset.com di Jakarta beberapa waktu lalu.

Laki-laki yang akrab disapa Amir ini menuturkan, pertama kali menjual sate taichan terinspirasi dari pelanggannya. Dua tahun, pelanggan bernama Inet membawa kekasihnya yang berkewarganegaraan Jepang menyantap sate di tempatnya. Namun, kekasihnya ini meminta Amir membuatkan sate ayam tanpa bumbu kacang maupun kecap manis.

“Saya tanya ke dia (orang Jepang), sate bumbu apa ini? ia jawab, Taichan,” sambungnya.

Sejak saat itu, ia menjual sate taichan. Hingga tujuh bulan berikutnya nama hidangan ini populer. Kendati saat ini ia sanggup menjual 1.000 – 1.500 tusuk sate saat akhir pekan, tetapi ia tetap menyediakan sate ayam bumbu kacang.

“Sekarang pesanan sate taichan sudah 99% dari dagangan sate bumbu kacang,” ujarnya.

[Keramaian penjual sate taichan di Senayan]

[Keramaian penjual sate taichan di Senayan]

Kepopuleran sate taichan Amir juga menginspirasikan pedagang nasi goreng disekitarnya. Pedagang sate taichan di kawasan ini menjamur berawal dari penjual nasi goreng.

Keramaiana-pedagang-sate-taichan

“Sekarang ada lima puluhan pedagang sate taichan yang dulunya tukang nasi goreng,” pungkasnya.

Anda bisa menjajal seporsi sate taichan dengan harga Rp20 ribu dan lontong Rp5 ribu. Sajian ini hanya tersedia malam hari di Jalan Asia Afrika, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada pukul 20.00 WiB – 04.00 WIB.