Pentingnya Kesehatan Saraf Tepi [healthquest]

Pentingnya Kesehatan Saraf Tepi

PinkKorset.com, Jakarta – Bagian tubuh yang satu ini seringkali diabaikan sehingga muncul gangguan fungsi saraf (neuropati) hingga menimbulkan beragam penyakit.

Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat, dr. Manfaluthy Hakim,Sp.S(K) mengumpamakan saraf tepi sebagai kabel yang menghubungkan saraf pusat pada otak ke seluruh organ tubuh.

Ia menambahkan, kerusakan saraf tepi atau neuropati dapat terjadi pada sistem saraf motorik, sensorik, otonom maupun campuran. Sementara regenerasi sel saraf berlangsung sangat lambat, yakni 1 ml per hari. Bila kerusakan saraf tergolong parah tidak dapat dipulihkan.

“Kehilangan serabut saraf lebih dari 50% atau point of no return tidak dapat diperbaiki,” katanya dalam acara Bergerak Bersama, #LawanNeuropati di Jakarta, Kamis (23/3/2017).

Neuropati yang diabaikan dapat menjalar pada kesehatan seluruh organ tubuh. Misalnya saja kehilangan sensitivitas sehingga mudah luka, koordinasi gerak tubuh terganggu, kehilangan kendali buang air besar dan buang air kecil, impotensi, penurunan berat badan serta depresi.

Dr. Manfaluthy mengingatkan, sebelum terjadi kondisi point of no return sebaiknya mengenali bahasa tubuh ketika mengalami ganguan saraf.

“Gejala neuropati seringkali diabaikan, misalnya kesemutan. Padahal nyeri spontan ini alarm sistem saraf karena ada gangguan,” sambungnya.

Gejala neuropati lainnya yakni kram, rasa terbakar, rasa kaku, kulit kering atau mengilap dan mati rasa. Gangguan saraf ini terkait dnegan penuaan, diabetes, beragam penyakit (ginjal, hati, tiroid), paparan racun, kekurangan vitamin B, trauma akibat penjepitan saraf maupun aktivitas gerakan berulang-ulang seperti menggunakan mouse komputer serta gadget.

“Sebenarnya neuropati dapat dicegah dengan istirahat cukup, konsumsi gizi seimbang, asupan vitamin B1, B6 dan B12 serta olahraga teratur,” katanya lagi.

Melihat masalah ini Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) dan Merck menggelar Jakarta Neurology Exhibition Workshop and Symposium (Jaknews) 2017 yang puncaknya diselenggarakan 26 Maret 2017. Acara ini ditutup dengan fun walk dan senam NeuroMove bersama lebih dari 5.000 peserta dari para dokter spesialis saraf, anggota PERDOSSI, pasien neuropati dan berbagai komunitas kesehatan di Jakarta.

perdossi-merck