Teknologi Terkini Bedah Saraf Terjepit [google]

Teknologi Terkini Bedah Saraf Terjepit

PinkKorset.com, Jakarta – Dengan teknologi bedah terbaru ini pasien saraf terjepit tidak memerlukan jahitan.

Bedah saraf terjepit terbaru, percutaneous endoscopic lumbar discectomy (PELD) tidak banyak melukai tubuh karena hanya membutuhkan sayatan 0,7 cm saja. Alhasil teknik bedah terbaru ini tidak memerlukan jahitan besar. Bahkan tingkat kesembuhan pasca operasi PELD jauh lebih tinggi ketimbang prosedur bedah konvensional (laminectomy).

Pakar nyeri Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Onta Merah, dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS menuturkan, sebuah penelitian menunjukkan 97 dari 100 pasien saraf terjepit (usia 15-84 tahun) mengalami penurunan derajat nyeri (visual analog score) dari 8,2 menjadi 1,8 setelah tindakan PELD. Sementara kegagalan bedah laminectomy masih memiliki tingkat kegagalan tinggi.

“Kegagalan usai operasi laminectomy 30%-40%. Pascaoperasi tiga bulan hingga beberapa tahun berikutnya pasien masih mengeluhkan sakit yang sama,” ucapnya saat pengenalan bedah PELD Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta di Jakarta, Selasa (12/9/2017).

Risiko kegagalan sangat rendah pada PELD karena hanya menyayat 0,7 cm kulit untuk memasukan alat selongsong, penjepit dan kamera mikro ke dalam celah tulang berisi banyak saraf (foramen). Alat tersebut berguna untuk mengangkat inti diskus yang keluar. Sehingga saraf terbebas dari penekanan tersebut.

Berbeda dengan laminectomy yang justru banyak merusak tubuh dengan sayatan 1-3 level pada kulit, otot, memotong tulang dan memasang pen. Tindakan ini menyebabkan risiko penyembuhan luka tidak sempurna (perlengketan), perdarahan lebih banyak, instabilitas tulang dan kekuatan tulang menurun serta infeksi karena luka lebar yang dekat dengan anus.

Tingkat risiko tinggi laminectomy menyebabkan proses penyembuhan berlangsung lama yakni satu bulan, termasuk bed rest lima hari. Sementara pascaoperasi PELD hanya membutuhkan waktu 1-2 pekan saja.

Syarat untuk menerima tindakan PELD yakni tidak hamil, tidak mengonsumsi obat jantung dan pengencer darah serta puasa 6 jam sebelum operasi.

“Bagi pasien penyakit jantung dan diabetes sebaiknya mengelola tingkat tekanan darah dan gula darah sebelum operasi,” sambungnya.

PELD hadir di Indonesia sejak awal 2017. Kini layanan bedah teknologi terbaru untuk pasien saraf terjepit (herniated nucleus pulposus) ini tersedia di Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta dan RS Melia Cibubur. Biaya yang dibutuhkan berkisar Rp70 juta hingga Rp120 juta.