Kenali dan Kendalikan Rasa Cemas

PinkKorset.com – Pada masa new normal, masyarakat dituntut untuk beradaptasi dengan keadaan baru. Tak jarang hal ini menimbulkan kecemasan.

Rasa cemas atau anxiety merupakan hal yang wajar, terutama jika ada tekanan atau kondisi tertentu. Namun, jika rasa cemas dan khawatir menjadi tidak terkendali, berlebihan, bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, maka Anda harus mewaspadainya.

Praktisi Mindfulness dan Emotional Healing Adjie Santosoputro menuturkan, kecemasan sebenarnya merupakan situasi unik yang harus dijaga, karena seringkali orang cemas justru terlihat baik-baik saja. “Kecemasan seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja dan mendatangkan efek negatif,” katanya dalam Webinar Aqua bertajuk ‘Hidrasi Sehat dan Mindfulness untuk Kurangi Kecemasan di Normal Baru’, Kamis (25/06/2020).

Menurutnya, kecemasan dapat disembuhkan jika masih berada dalam tahap ringan. “Namun, Jika sudah masuk ke alam bawah sadar, akan muncul rasa cemas berlebihan yang dapat mengganggu sistem kesehatan tubuh dan mental,” ujarnya.

Ia pun menekankan pentingnya menyadari kondisi kesehatan mental diri sendiri. Karena ketika kecemasan masuk ke alam bawah sadar, sebenarnya tubuh sudah memberi kode berupa hal yang terjadi sehari-hari.

Berikut beberapa dampak buruk dari kecemasan berlebih:

1.       Rasa bahagia terasa hambar

Orang yang dirundung rasa cemas akan cenderung sulit bahagia. Menurut Adjie, meski suasana lingkungan memberi kesenangan, rasa bahagia akan sulit diperoleh. Hal ini tentu memengaruhi kesehatan mental lainnya. “Rasa bahagia yang terasa hambar. Kita tidak ada rasa lega dan plong,” katanya.

2.       Hubungan dengan orang lain memburuk

Salah satu indikasi rasa cemas berlebih adalah hubungan dengan orang sekitar menjadi kurang baik. Kecemasan yang sudah masuk bawah sadar akan membuat seseorang mudah marah, panik, emosi tidak terkontrol.

3.       Produktivitas menurun

Seseorang yang dilanda rasa cemas berlebih juga cenderung malas dan tidak fokus dalam melakukan suatu kegiatan. Dengan memburuknya relasi dan terganggunya kesehatan mental, semua pekerjaan akan dilakukan sambil tergesa-gesa. Hal ini berpengaruh pada menurunnya produktivitas.

4.       Kondisi tubuh terganggu

Tidak dipungkiri, kondisi mental berkaitan erat dengan kondisi fisik. Kecemasan yang dirasakan terlalu berlebih, akan memperburuk kesehatan mental dan mengganggu kondisi fisik.

 

Adjie menuturkan, banyak cara untuk mengendalikan kecemasan, salah satunya dengan memahami konsep mindfulness. Mindfulness adalah melatih pikiran agar sadar secara penuh dan hadir secara utuh. “Tubuh di sini, pikiran juga beristirahat di sini, bukan mengembara ke masa depan,” katanya.

Menurutnya, menjadi mindful akan membantu seseorang untuk meningkatkan fokus pikiran dan menjaga emosi, serta menciptakan hidup yang lebih bahagia dan tenang.