PinkKorset.com, Jakarta – Kanker hati memiliki kemungkinan besar sembuh tanpa operasi, meski harus dilakukan transplantasi jika memasuki tahap serius.
Jenis pengobatan tergantung pada stadium penyakit hati, fungsi hati, kondisi kesehatan dan usia pasien. Penemuan kanker pada tahap awal dapat dilakukan operasi kuratif.
Jika sebagian hati sehat dan kanker terbatas pada area yang terlokalisasi, reseksi bedah dapat dilakukan untuk membuang bagian yang terkena kanker hati.
Pada tahap awal, pengobatan selain operasi bisa dilakukan. Pengobatan ini memungkinkan untuk mengendalikan kanker dan memberikan kualitas hidup yang lebih baik terhadap pasien.
Berikut beberapa cara yang bisa ditempuh.
- Embolisasi transiarterial (TACE). Injeksi langsung obat ke dalam kanker melalui arteri hepatica. Obat mengontrol dan bisa menyusutkan tumor.
- Ablasi Radio-Frequency (RFA). Metode ini memberikan panas ekstrem yang dihasilkan listrik untuk menghancurkan sel-sel kanker. Hal ini dilakukan melalui panduan teknik pencitraan (CT scan atau USG) atau intra-operatif.
- Injeksi bidang radioaktif. Cara ini memberikan radiasi langsung ke tumor agar menyusut.
Jika kanker hati tidak dapat sembuh tanpa operasi dan telah muncul sirosis atau tumor bilobar maka pilihan yang tersedia adalah transplantasi hati.
“Hati sehat yang ditransplantasikan bisa diambil dari pendonor yang masih hidup ataupun telah meninggal/kadaver,” ungkap CEP Gleneagles Hospital Singapore, DR. Vincent Chia.
Tranplantasi Hati Donor Hidup (LDLT) telah menjadi pilihan penting dan efektif untuk menyelamatkan nyawa karena masa tunggu donor hati cadaver sering terlalu lama bagi pasien dengan penyakit yang berkembang sangat cepat ini.
LDLT yang sukses dapat memberikan hati yang sehat bagi dua orang dari satu hati asli yang sehat. Dengan tata laksana pencegahan infeksi yang cermat, mungkin bagi penerima penderita gagal hati stadium akhir untuk pulih kembali.
Salah satu yang menawarkan pengobatan tersebut adalah Rumah Sakit Gleneagles Singapura. Terdapat pilihan pengobatan untuk pasien dengan berbagai kondisi hati termasuk LDLT, kanker hati, hepatitis atau bayi dengan atresia bilier (saluran empedu tidak berkembang secara normal).
